Kepala NATO Sebut Ada 100.000 Pasukan AS Siaga Tinggi di Eropa untuk Menahan Invasi Rusia
Kepala NATO mengungkapkan ada 100.000 pasukan AS di Eropa Timur untuk menahan invasi Rusia.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden kian geram dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Biden kini menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai diktator kejam dan "penjahat betulan".
Hal itu dia katakan saat berbicara dalam acara Hari St Patrick, di Gedung Capitol, Washington, Kamis (17/3/2022) waktu setempat.
Pada acara makan siang tahunan Friends of Ireland di Capitol Hill, Biden mengatakan Putin adalah seorang diktator kejam, dan penjahat betulan yang mengobarkan perang tidak bermoral melawan rakyat Ukraina.
Biden juga mengatakan Irlandia "bangkit" menghadapi agresi Rusia terhadap Ukraina.
Dia mengatakan hubungan antara Irlandia dan Amerika Serikat berada di wilayah yang lebih intens dan kooperatif daripada yang pernah ada karena netralitas Irlandia.
“Putin membayar mahal untuk agresinya, dan itu adalah bagian dari alasan mengapa biayanya menjadi sangat tinggi,” kata Biden, seperti dilaporkan CNN, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Kremlin Tanggapi Santai Tudingan Putin Penjahat Perang, Sebut Biden Mudah Tersinggung dan Pelupa
Atas dukungan Irlandia untuk sanksi terhadap Rusia, Biden mengatakan Irlandia juga "membayar mahal" untuk kontribusi Irlandia yang disebut Biden "tidak kecil."
“Semua orang berbicara tentang bagaimana Jerman melangkah ke depan, dan mengubah gagasan mereka menjadi condong ke depan, dan mereka melakukannya,” kata Biden, seraya mengatakan, “Begitu juga Irlandia. Sebuah negara netral, Irlandia bangkit dan menerima pukulan atas apa yang mereka lakukan.”
Presiden juga merujuk pada rencana percakapan teleponnya dengan Presiden China Xi Jinping hari Jumat (18/3/2022), sambil bercanda bahwa Xi, "Akan mengingat semua yang saya katakan.”
“Dia (Xi) tidak percaya demokrasi dapat dipertahankan di abad ke-21.”
Perdana Menteri Irlandia Michael Martin dijadwalkan untuk menghadiri acara tersebut, tetapi didiagnosis positif Covid-19 hari Rabu.
Biden, yang baru saja menghadiri pertemuan virtual dengan Martin sebelum menuju ke Capitol Hill, mengatakan, "Taoiseach sangat menyesal tidak bisa berada di sini," dan dia merasa sehat meskipun telah didiagnosis positif Covid-19.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas TV)