Zelensky Peringatkan Dampak Jika Invasi Rusia Tak Kunjung Sepakati Damai
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky desak Rusia untuk segera bertemu dan sepakati pembicaraan damai.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Rusia untuk segera memulai pembicaraan damai.
Dilansir The Guardian, dalam sebuah pidato Zelensky memperingatkan dampak jika damai tidak segera disepakati.
Ia mengatakan penghentian invasi agar Rusia terhindar dari kerugian yang lebih tinggi.
Menurutnya akan dibutuhkan beberapa generasi bagi Rusia untuk pulih dari kerugian yang diderita selama perang.
“Saya ingin semua orang mendengar saya, terutama di Moskow, waktunya telah tiba untuk bertemu, untuk berbicara damai,"
"Waktunya telah tiba untuk memulihkan integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina,"
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-24, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
"Jika tidak, biaya Rusia akan sangat tinggi sehingga anda tidak akan dapat bangkit lagi selama beberapa generasi.” ungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Sabtu (19/3/2022) pagi waktu setempat.
Kedua belah pihak telah terlibat dalam pembicaraan selama berminggu-minggu tanpa ada tanda-tanda terobosan.
Lebih lanjut Zelensky menyayangkan serangan Rusia yang terus digempur ditengah upaya damai.
Ia mengatakan pasukan Rusia sengaja memblokir pasokan kemanusiaan ke kota-kota yang diserang.
Pertempuran di pusat kota Mariupol
Sebelumnya pasukan Rusia menyerang sebuah gedung teater di Kota Mariupol, Rabu (16/3/2022).
Tempat dimana warga sipil Ukraina berlindung.
"Ini adalah taktik yang disengaja, ini adalah kejahatan perang dan mereka akan bertanggungjawab 100 persen," katanya.
Zelensky mengatakan tidak ada informasi tentang berapa banyak orang yang tewas atas serangan tersebut.
"Lebih dari 130 orang telah diselamatkan sejauh ini," kata Zelensky, Jumat (18/3/2022), dikutip dari CNN.
Menurutnya, ratusan orang masih terjebak di bawah reruntuhan gedung teater di Mariupol.
Zelensky Berjanji Lanjutkan Operasi Penyelamatan di Mariupol
Zelensky berjanji untuk melanjutkan operasi penyelamatan di Mariupol.
"Meskipun terjadi penembakan, terlepas dari semua kesulitan, kami akan melanjutkan pekerjaan penyelamatan,"ucapnya.
Menurut informasi awal, Dewan kota Mariupol mengatakan tidak ada korban meninggal.
Tetapi, menurutnya terdapat satu orang yang terluka parah.
Pihak berwenang Ukraina belum mengkonfirmasi jumlah kemungkinan korban.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Membenarkan Invasinya ke Ukraina dan Akan Menang Perang
Baca juga: Volodymyr Zelensky: 130 Orang Berhasil Diselamatkan dari Gedung Teater Mariupol
Selain mengumumkan penyelamatan warganya, Zelensky mengatakan pengiriman senjata Barat ke Ukraina datang terlalu lambat.
"Kami kembali mengingatkan para pemimpin Barat tertentu bahwa itu akan menjadi kekalahan moral bagi mereka, jika Ukraina tidak menerima senjata canggih," katanya.
Zelensky juga mengulangi seruannya meminta pelabuhan Eropa untuk menolak semua kapal Rusia yang akan masuk.
Selain itu juga mengkritik beberapa perusahaan Barat karena tidak meninggalkan Rusia setelah menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
"Semua perusahaan Barat harus meninggalkan pasar Rusia," katanya.
(Tribunnews.com/Milani Resti)