Cina Salahkan NATO, Peringatkan AS yang Tekan Beijing Agar Tak Dukung Rusia
Rusia secara tegas melarang Ukraina bergabung ke NATO. Namun, selama bertahun-tahun, AS dan sekutu Eropanya mengabaikan kekhawatiran Rusia.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
“Sejarah telah membuktikan berkali-kali sanksi tidak dapat menyelesaikan masalah,” kata Le Yucheng.
“Sanksi terhadap Rusia semakin keterlaluan… Sanksi hanya akan merugikan rakyat biasa, berdampak pada sistem ekonomi dan keuangan… dan memperburuk ekonomi global.”
Pemerintah Cina telah mendapat tekanan Barat yang meningkat untuk menjauhkan diri dan memutuskan hubungan perdagangannya dengan Moskow.
Cina abstain mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang mengutuk aksi militer Rusia di Ukraina, dan memilih tetap netral bersama India, Pakistan, Afrika Selatan dan 30 negara lainnya.
Dalam panggilan konferensi video dengan Presiden Biden pada hari Jumat, pemimpin China Xi Jinping menekankan Beijing selalu berdiri “untuk perdamaian dan menentang perang.”
Ia mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev untuk tetap mengambil jalan diplomasi.
Biden memperingatkan Xi Jinping, Beijing akan menghadapi "konsekuensi" jika memberikan dukungan material atau membantu Moskow menghindari sanksi barat.(Tribunnews.com/RT/xna)