Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Warga Mariupol Ukraina Dideportasi Paksa ke Wilayah Rusia

Rusia secara ilegal membawa pengungsi Mariupol. Dewan kota Mariupol mengatakan, pasukan Rusia secara paksa mendeportasi ribuan warganya ke Rusia.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Ribuan Warga Mariupol Ukraina Dideportasi Paksa ke Wilayah Rusia
AFP/EMRE CAYLAK
Pengungsi dari Mariupol terlihat setibanya di tempat parkir pusat perbelanjaan di pinggiran kota Zaporizhzhia, yang sekarang menjadi pusat pendaftaran pengungsi, pada 16 Maret 2022. - Pasukan Rusia secara paksa mendeportasi ribuan warga Mariupol. 

TRIBUNNEWS.COM - Dewan kota Mariupol Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia secara paksa mendeportasi beberapa ribu orang dari kota itu.

Mereka dipaksa pergi ke wilayah Rusia.

Diketahui, Mariupol telah terkepung oleh Rusia selama seminggu.

"Selama seminggu terakhir, beberapa ribu warga Mariupol dideportasi ke wilayah Rusia," kata dewan itu dalam sebuah pernyataan di saluran Telegramnya pada Sabtu (19/3/2022) malam, seperti dilansir CNA.

"Para penjajah secara ilegal membawa orang-orang dari distrik Livoberezhniy dan dari tempat perlindungan di gedung klub olahraga, di mana lebih dari seribu orang (kebanyakan wanita dan anak-anak) bersembunyi dari pengeboman terus-menerus," sambungnya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa bus yang membawa pengungsi dari Mariupol mulai tiba di negara itu pada hari Selasa, kantor berita Rusia RIA Novosti melaporkan.

Namun, kementerian itu tidak segera memberikan komentar terkait klaim dewan kota Mariupol.

Baca juga: Putin Mulai Tak Sabar dan Gunakan Rudal Jarak Jauh, Perang Rusia-Ukraina Masuk Fase Lebih Berbahaya

Baca juga: Mengapa Beberapa Negara Ingin Tetap Bersahabat dengan Rusia di Tengah Invasi Moskow ke Ukraina?

Berita Rekomendasi

Sekitar 400.000 orang telah terperangkap di Mariupol, di Laut Azov, selama lebih dari dua minggu, berlindung dari pemboman berat yang telah memutus pasokan pusat listrik, pemanas, dan air, menurut pihak berwenang setempat.

Kantor berita Rusia TASS melaporkan pada hari Sabtu bahwa 13 bus pindah ke Rusia, membawa lebih dari 350 orang, sekitar 50 di antaranya akan dikirim menggunakan kereta api ke wilayah Yaroslavl dan sisanya ke pusat transisi sementara di Taganrog, sebuah kota pelabuhan di Wilayah Rostov Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bulan ini bahwa Rusia telah menyiapkan 200 bus untuk "mengevakuasi" warga Mariupol.

Badan RIA Novosti, mengutip layanan darurat, melaporkan pekan lalu bahwa hampir 300.000 orang, termasuk sekitar 60.000 anak-anak, telah tiba di Rusia dari wilayah Luhansk dan Donbas, termasuk dari Mariupol, dalam beberapa pekan terakhir.

Kementerian juga mengatakan bulan ini bahwa lebih dari 2,6 juta orang di Ukraina telah meminta untuk dievakuasi.

Mariupol, koneksi utama ke Laut Hitam, telah menjadi target sejak dimulainya perang pada 24 Februari, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan apa yang dia sebut "operasi militer khusus" untuk mendemilitarisasi dan "mendenazifikasi" Ukraina.

Ukraina dan Barat mengatakan bahwa Putin melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas