Zelensky Sebut Pengepungan Mariupol sebagai Kejahatan Perang: Teror yang akan Diingat Berabad-abad
Presiden Zelensky menyebut pengepungan kota Mariupol sebagai kejatan perang. Teror itu juga dinilai akan diingat berabad-abad yang akan datang.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Zelensky menyebut pengepungan kota Mariupol sebagai kejatan perang.
Teror itu juga dinilai akan diingat berabad-abad yang akan datang.
Pada Minggu (20/3/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pengepungan kota Pelabuhan Mariupol akan menjadi sejarah.
Pengepungan dianggap menjadi kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia.
Nantinya, kejahatan tersebut juga menjadi teror yang akan terus diingat.
"Untuk melakukan ini ke kota yang damai, apa yang dilakukan penjajah, adalah teror yang akan diingat selama berabad-abad yang akan datang," kata Zelenskyy, mengutip AP News.
Pasukan Rusia telah melangkah lebih jauh.
Pertempuran sengit terjadi antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Pabrik baja utama bahkan ditutup.
Pemerintah setempat bahkan meminta bantuan Barat lebih banyak.
Baca juga: Belum Taklukkan Ukraina, Analis Ungkap 4 Kesalahan Militer Rusia, Remehkan Lawan hingga Logistik
Baca juga: Bantu Imigran Asal Ukraina, Pemerintah Australia Berikan Visa Sementara Untuk Pelajar hingga Pekerja
Di ibukota, Kyiv, sedikitnya 20 bayi terjebak di tempat perlindungan.
Jatuhnya Mariupol mendandai kemajuan besar bagi Rusia setelah invasi lebih dari tiga minggu.
“Anak-anak, orang tua sedang sekarat. Kota ini hancur dan musnah dari muka bumi,” kata petugas polisi Mariupol Michail Vershnin.
Pasukan Rusia telah memisahkan Mariupl dari Laut Azov.