Tembakan Anti-pesawat Meletus di Kiev, Seorang Polisi di Ukraina Memohon Pertolongan ke Joe Biden
Beberapa ledakan terdengar di Ibu Kota Ukraina, Kyiv, Minggu (21/3/2022) malam.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Beberapa ledakan terdengar di Ibu Kota Ukraina, Kyiv, Minggu (21/3/2022) malam.
Dikutip dari CNN internasional, tembakan anti-pesawat besar meletus di atas Kyiv.
Sejumlah meriam anti-pesawat menembak ke langit selama beberapa menit.
Sementara itu, setidaknya dua roket anti-pesawat yang juga ditembakkan ke udara.
Tidak jelas apa yang ditembakkan oleh Ukraina, tetapi kru CNN melihat titik terang melintasi langit di atas ibu kota, yang diduga merupakan pesawat terbang.
Seorang polisi di Ukraina memohon pertolongan
Seorang polisi Ukraina dari Mariupol memohon pertolongan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melalui rekaman video.
Polisi itu meminta agar Biden mau memberikan sistem pertahanan udara modern kepada negaranya.
Baca juga: Soal Tudingan Laboratorium Senjata Biologi Didanai AS, Dubes Ukraina untuk RI Sebut Rusia Bohong
Ia juga memperingatkan bahwa Kota Mariupol saat ini tengah dihapus dari muka bumi.
Adalah petugas polisi Michail Vershnin yang membuat permohonan melalui video kepada Biden juga Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Ia mengungkapkan, meski keduanya telah menjanjikan bantuan, tetapi apa yang diterima oleh pasukan Ukraina tidaklah cukup.
Dilansir dari Fox News, Vershnin menunjuk pada kotanya yang telah hancur karena serangan rudal tanpa henti oleh pasukan Rusia.
Ia pun meminta agar kedua pemimpin perlu melakukan penyelamatan terhadap warga sipil.
“Anak-anak dan orang tua sekarat. Kota dihancurkan, dan akan terhapus dari muka bumi,” ujarnya dengan bahasa Rusia.
Selama rekaman video, suara ledakan dari kejauhan pun bisa terdengar.
“Anda telah berjanji akan memberikan pertolongan, tolonglah kami. Biden, Macron, Anda pemimpin hebat. Jadilah seperti itu hingga akhir,” tambahnya.
Vershnin pun memberikan pesan yang lebih kuat, dan mengungkapkan Mariupol kini semakin mirip Aleppo, kota yang dihancurkan Pemerintah Suriah, yang didukung Rusia.
“Mungkin Anda menginginkan Aleppo baru. Faktanya, Anda hamper memilikinya. Berikan Ukraina pertahanan udara,” kata Vershnin.
Baca juga: Zelensky Sebut Pengepungan Mariupol sebagai Kejahatan Perang: Teror yang akan Diingat Berabad-abad
Mariupol memang menjadi sasaran Rusia selama dua pekan terakhir, dengan sejumlah gedung maupun tempat perlindungan dihancurkan.
Para warganya pun harus mengungsi dan melarikan diri ke area yang diyakini lebih aman.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri menegaskan pengepungan Mariupol sebagai kejahatan perang yang akan diingat selama berabad-abad mendatang.
(CNNInternasional/Foxnews/KompasTV)