Laporan Tabloid Rusia soal Tewasnya 9.861 Tentara Telah Dihapus, Klaim Administratornya Diretas
Tabloid Rusia Komsomolskaya Pravda menerbitkan artikel yang mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia telah mencatat 9.861 kematian tentara.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Tabloid Rusia Komsomolskaya Pravda menerbitkan artikel mengenai jumlah tentara yang menjadi korban dalam perang di Ukraina.
Artikel tersebut mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah mencatat 9.861 kematian Angkatan Bersenjata Rusia.
Laporan dari tabloid itu awalnya berbunyi, "Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, selama operasi khusus di Ukraina, Angkatan Bersenjata Rusia kehilangan 9.861 orang tewas dan 16.153 terluka."
Namun, laporan tersebut kemudian dihapus.
CNN menganalisis kode HTML di situs web yang menunjukkan artikel itu diterbitkan pada hari Senin pukul 12.09 waktu Moskow.
Baca juga: Presiden Amerika Joe Biden Dijadwalkan Kunjungi Polandia Bahas Krisis Ukraina
Baca juga: Mengenal Rudal Hipersonik yang Digunakan Rusia di Perang Melawan Ukraina
Beberapa detik setelah CNN membaca artikel aslinya, yaitu pada pukul 21.56 waktu Moskow menurut kode HTML, artikel itu diperbarui dan menghapus semua laporan tentang jumlah kematian.
Setelah pembaruan, Komsomolskaya Pravda kemudian menerbitkan pernyataan yang mengatakan bahwa "akses ke antarmuka administrator telah diretas" dan "sisipan palsu dibuat menjadi publikasi."
Mereka mengklaim informasi yang tidak akurat segera dihapus.
Analisis CNN menunjukkan pembaruan datang setelah 21 jam artikel diterbitkan.
Seperti diketahui, sejak 2 Maret, Rusia belum melaporkan jumlah kematian militer.
Adapun laporan asli dari tabloid tersebut sejalan dengan perkiraan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), yang mengatakan ada sekitar 10.000 kematian militer Rusia.
PBB: Lebih dari 900 Warga Sipil Tewas di Ukraina
Hingga Senin, 925 warga sipil telah tewas di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai, menurut laporan terbaru dari kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR).
Di antara yang tewas adalah 11 anak perempuan, 25 anak laki-laki dan 39 anak lagi yang jenis kelaminnya tidak diketahui, kata OHCHR.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.