Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: Video Jatuhnya Pesawat China Eastern | Pasukan Chechnya Dilaporkan Mundur

Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya video jatuhnya pesawat Boeing 737 China Eastern yang menabrak pegunungan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in POPULER Internasional: Video Jatuhnya Pesawat China Eastern | Pasukan Chechnya Dilaporkan Mundur
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya video jatuhnya pesawat Boeing 737 China Eastern yang menabrak pegunungan. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews.com di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Video jatuhnya pesawat Boeing 737 milik maskapai China Eastern yang menabrak pegunungan pada Senin (21/3/2022), beredar di media sosial.

Sementara itu, pejuang Chechnya diterbangkan keluar dari zona perang setelah kehilangan beberapa ratus tentaranya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Intelijen Ukraina yang juga menuturkan orang dalam Kremlin berencana menyingkirkan Presiden Vladimir putin dan meracuninya.

Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Video Detik-detik Boeing 737 China Eastern Jatuh, Menukik Tajam dengan Kecepatan Tinggi

Video jatuhnya pesawat Boeing 737 milik maskapai China Eastern yang menabrak pegunungan pada Senin (21/3/2022) hari ini, beredar di media sosial.

Berita Rekomendasi

Penerbangan Mu5735 itu mengangkut total 132 penumpang.

Dilansir NDTV, kamera keamanan perusahaan pertambangan lokal dilaporkan berhasil menangkap detik-detik pesawat itu jatuh.

Boeing 737 yang terbang dari Kota Kunming ke Guangzhou itu kehilangan kontak di atas Wuzhou, wilayah Guangxi, kata Administrasi Penerbangan Sipil China.

Baca juga: Tabrak Gunung dan Terbakar, 132 Penumpang Boeing 737 China Eastern Airlines Diduga Tewas

Baca juga: Pesawat Boeing 737-800 China Jatuh dan Terbakar, Bawa 132 Penumpang, Tak Ada Tanda Korban Selamat

Pesawat itu jatuh di daerah Teng dekat Wuzhou dan menyebabkan kebakaran gunung.

Petugas penyelamat tidak menemukan tanda-tanda korban selamat, menurut laporan.

Dalam rekaman yang beredar, Boeing 737 itu terlihat menukik tajam dengan kecepatan tinggi sebelum jatuh ke area pegunungan.

Pelacak penerbangan, FlightRadar24, menunjukkan bahwa pesawat turun tajam dari ketinggian 29.100 kaki menjadi 9.075 kaki dalam 2.15 menit.

Dalam 20 detik setelahnya, ketinggiannya adalah 3.225 kaki, sebelum informasi penerbangan berhenti.

Penurunan ketinggian ini, dari jelajah hingga mendarat, biasanya memakan waktu sekitar 30 menit.

Kekhawatiran tentang kecelakaan pesawat bermula ketika media lokal melaporkan bahwa penerbangan China Eastern MU5735 tidak tiba di Guangzhou sesuai waktu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Pasukan Chechnya Dilaporkan Pulang setelah Kehilangan Ratusan Prajurit dalam Invasi Ukraina

Pejuang Chechnya telah diterbangkan keluar dari zona perang setelah kehilangan beberapa ratus tentaranya, klaim intelijen militer Ukraina seperti dilansir Mirror, Minggu (20/3/2022)

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan pasukan yang dikenal dengan nama Kadyrovites itu, telah kembali ke Grozny, ibu kota Chechnya.

SBU mengklaim bahwa tentara Chechnya telah ditarik mundur setelah mengalami banyak kehilangan dalam tiga minggu pertama perang.

Kabar bahwa pasukan Chechnya yang berpartisipasi dalam invasi Rusia ke Ukraina, dimulai pada hari-hari pertama invasi Rusia pada 24 Februari.

Pada tanggal 26 Februari, sebuah video beredar memperlihatkan prajurit Chechnya mengibarkan bendera Rusia di sebuah gedung unit militer di Gostomel.

Baca juga: Ramzan Kadyrov Temui Tentara Chechnya di Kyiv, Akui Militernya sebagai Bagian Pasukan Rusia

Baca juga: Kenapa Chechnya Bantu Rusia Serang Ukraina? Pakar: Mereka Sedang Tunjukkan Kesetiaannya ke Putin

Gostomel merupakan sebuah desa yang berjarak 50 kilometer barat laut ibukota Ukraina.

Angkatan Bersenjata Ukraina membuktikan keaslian video tersebut.

Tetapi mereka membantah klaim bahwa prajurit Chechnya berhasil mengalahkan serangan Ukraina.

Daerah yang diserbu itu disebut kosong pada saat itu.

Pasukan Chechnya terlihat di Grozny pada awal invasi
Pasukan Chechnya terlihat di Grozny pada awal invasi (Yelena Afonina/TASS)

Sehari kemudian, tiga hari setelah invasi dimulai, komandan Resimen Bermotor ke-141 dari Rosguard Chechnya, Jenderal Magomed Tushayev, tewas.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Elit Rusia Diduga Membelot, Disebut Rencanakan Racuni Putin dan Siapkan Presiden Pengganti

Badan Intelijen Ukraina menuturkan orang dalam Kremlin berencana menyingkirkan Presiden Vladimir putin dan meracuninya.

Menurut Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, kelompok berpengaruh yang merupakan anggota elit Rusia menyusun rencana untuk menggulingkan presiden Moskow.

Dikutip Mirror, tujuan dari kelompok ini yakni menyingkirkan Putin dari kekuasaan sesegera mungkin dan memulihkan hubungan ekonomi dengan Barat.

Berdasarkan laporan intelijen, orang dalam yang berkedudukan tinggi mengaku kecewa dengan dampak perang dan sanksi ekonomi yang dijatuhkan kepada Rusia.

Baca juga: Militer Ukraina Daur Ulang Senjata Rusia untuk Serang Balik Pasukan Putin

Baca juga: Jadi Isu Krusial, Sidang IPU di Bali Bakal Dorong Perdamaian Rusia-Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022).  (Alexander VILF/POOL/ AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022). (Alexander VILF/POOL/ AFP) (AFP/ALEXANDER VILF)

Badan intelijen Ukraina mengklaim pengganti Putin telah dipilih dalam bentuk Direktur FSB Alexander Bortnikov.

"Sudah diketahui bahwa Bortnikov dan beberapa perwakilan berpengaruh elit Rusia lainnya sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk menyingkirkan Putin dari kekuasaan," kata Kepala Direktorat Intelijen.

"Secara khusus, keracunan, penyakit mendadak, atau 'kebetulan' lainnya tidak dikecualikan," tutur Kepala Direktorat Intelijen.

Baca juga: Pasukan Chechnya Dilaporkan Pulang setelah Kehilangan Ratusan Prajurit dalam Invasi Ukraina

Alexander Bortnikov
Kepala Badan Intelijen Rusia FSB, Alexander Bortnikov menunggu dimulainya pertemuan Komite Penyelenggara Pobeda (Kemenangan) di Kremlin di Moskow pada 11 Desember 2019.

Kerugian yang ditimbulkan pasukan Chechnya

Badan tersebut menduga kerugian yang ditimbulkan pasukan Chechnya di utara Rusia mungkin mempengaruhi rencana tersebut.

Akhir pekan ini Ukraina mengatakan bahwa bagian dari skuadron tempur Chechnya yang terkenal telah dikirim kembali ke Rusia setelah banyak tentara mereka tewas.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Donald Trump: Biden Tidak Bisa Menghentikan Krisis Ukraina karena Takut Nuklir Rusia

Mantan Presiden AS, Donald Trump sempat berpendapat pada pekan lalu bahwa konflik Ukraina dapat meningkat lebih jauh.

Menurutnya, di bawah pemerintahan Joe Biden, Gedung Putih tidak memiliki siapa pun untuk diajak bicara oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kini, Trump menuduh Presiden AS Joe Biden gagal menanangi krisis Ukraina karena kekhawatiran Washington akan potensi nuklir Moskow.

Hal ini disampaikan oleh Trump dalam rapat umum pendukungnya di Florida, Sabtu (19/2/2022) lalu.

Presiden Amerika ke-45 ini menggambarkan krisis Ukraina sebagai "bencana" dan "kegilaan" yang harus dihentikan oleh AS.

Trump juga menegaskan bahwa di bawah kepresidenannya, krisis Ukraina tidak akan pernah terjadi.

Ia mengklaim, operasi khusus Moskow terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin diduga melihat "kelemahan" Washington.

"Kepribadian sayalah yang membuat kami keluar dari perang. Saya adalah satu-satunya presiden dalam empat dekade yang tidak membawa Amerika ke dalam konflik apa pun."

"Kecuali saya benar-benar mengalahkan ISIS," klaim mantan presiden AS itu, dikutip dari Sputnik News.

Selain itu, Trump menuduh bahwa dialah yang memulai awal pengiriman senjata AS ke Ukraina.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas