Sejumlah Perusahaan Amerika Tinggalkan Rusia, Giliran Perusahaan China Ekspansi Masuk Rusia
Pemerintah China meminta kepada perusahaan-perusahaannya agar memanfaatkan peluang ekonomi pasca sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Rusia.
Editor: Hasanudin Aco
Itu, kata dia, akan berlaku untuk setiap bisnis yang signifikan dan keputusan yang diambil oleh ekonomi mana pun untuk mencoba, dengan cara yang disengaja dan aktif, untuk melemahkan atau melemahkan sanksi yang kami berikan.
Dia mengatakan pemerintah AS telah menyampaikan pesan ini ke China dan bahwa, "Kami mengharapkan komunikasi serupa oleh Uni Eropa dan masing-masing negara Eropa."
Setelah Biden melakukan panggilan video dengan Presiden China Xi Jinping pekan lalu, Beijing mengutuk sanksi terhadap Rusia.
Dikatakan bahwa "sanksi yang menindas dan tidak pandang bulu hanya akan membuat rakyat menderita" dan sanksi tidak boleh "lebih meningkat."
Pembatasan ekspor AS dimaksudkan untuk memblokir akses Rusia ke barang-barang penting, seperti elektronik komersial, komputer, dan suku cadang pesawat.
Washington khawatir bahwa China dapat membantu Rusia "mengisi ulang" dan mengakses produk-produk ini dengan melanggar pembatasan perdagangan.
“Pemerintah AS memiliki alat untuk memastikan itu tidak terjadi,” Sullivan menambahkan dilansir dari Reuters.
Kepada Reuters pada Rabu (23/3/2022), Sekretaris Perdagangan Gina Raimondo mengatakan AS akan menghukum setiap perusahaan yang melanggar kontrol ekspor barang-barang seperti semikonduktor.
Dalam hal pembayaran, Sullivan mengatakan, AS dan sekutu G7-nya akan menanggapi "upaya sistematis, upaya skala industri untuk mencoba mengarahkan kembali penyelesaian pembayaran keuangan."
China tidak mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, meskipun telah menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang perang.
Sumber: The Telegraph/Reuters/Tribunnews.com/Kompas.com