Sejumlah Perusahaan Amerika Tinggalkan Rusia, Giliran Perusahaan China Ekspansi Masuk Rusia
Pemerintah China meminta kepada perusahaan-perusahaannya agar memanfaatkan peluang ekonomi pasca sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Rusia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA – Pemerintah China meminta kepada perusahaan-perusahaannya agar memanfaatkan peluang ekonomi pasca sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Rusia.
The Telegraph, Rabu (23/3/2022) mengabarkan, utusan utama China di Moskow mendesak para pemimpin bisnis China untuk tidak membuang waktu dan “mengisi kekosongan” di pasar Rusia yang kini ditinggalkan oleh perusahaan-perusahaan Barat.
Dalam pidatonya kepada belasan kepala bisnis China pada pertemuan Asosiasi Promosi Budaya Konfusius Rusia hari Minggu, Duta Besar China di Rusia Zhang Hanhui menggambarkan situasi internasional saat ini kompleks.
Perusahaan besar menghadapi tantangan besar atau bahkan gangguan dalam pembayaran dan rantai pasokan. Ini adalah momen di mana perusahaan swasta, kecil dan menengah dapat berperan.
Baca juga: Bantu Perangi Rusia, Inggris Kirim 6.000 Rudal ke Ukraina
Hal itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden memperingatkan mitranya dari China Xi Jinping pekan lalu bahwa negara adidaya yang muncul akan menghadapi "implikasi dan konsekuensi" jika Beijing mendukung invasi Vladimir Putin ke Ukraina.
Awal bulan ini AS memperingatkan kepada para negara sekutunya bahwa China telah mengisyaratkan kesediaan untuk memberikan bantuan militer ke Rusia menyusul permintaan dari Kremlin.
Namun, duta besar China untuk AS membantah Beijing telah mengirim senjata dan amunisi untuk mendukung perang Rusia.
Namun China telah mengkritik Barat karena menjatuhkan sanksi ekonomi pada Kremlin dan berjanji untuk mempertahankan “hubungan perdagangan yang normal” dengan Rusia.
Sebelumnya, seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan, "China dan Rusia telah melakukan kerja sama yang saling menguntungkan di bidang ekonomi dan perdagangan."
Baca juga: Satu Lagi Perusahaan Minyak Hengkang, Kini Tak Ada Lagi Investor Minyak Barat di Rusia
Baca juga: Sejumlah Negara Asia Minta Perusahaan Cryptocurrency Jatuhkan Sanksi untuk Rusia
AS Ingatkan China
Terkait hal itu, Amerika Serikat (AS) memperingatkan China untuk tidak mengambil keuntungan dari peluang bisnis yang diciptakan oleh sanksi ke Rusia, dan membantu Moskow menghindari kontrol ekspor atau memproses transaksi keuangan yang diblokir.
Peringatan itu disampaikan Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Rabu (23/3/2022), dalam upaya mencegah Beijing membantu Moskwa yang terkena sanksi atas serangan Rusia ke Ukraina.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa negara-negara G7 akan segera mengumumkan tanggapan terpadu, untuk memastikan Rusia tidak dapat menghindari sanksi Barat dengan bantuan China atau negara lain mana pun.
Berbicara di atas Air Force One dalam perjalanan ke Brussel di mana Presiden Joe Biden akan menghadiri pertemuan darurat NATO, Sullivan mengatakan, "Itu (langkah G7) tidak secara khusus tentang China.