30 Hari Diinvasi, Berikut Garis Waktu Sejarah Politik Ukraina dan Konfliknya dengan Rusia
Sejak mendeklarasikan kemerdekaan dari Uni Soviet lebih dari 30 tahun yang lalu, Ukraina mengalami pergolakan politik dan konflik dengan Rusia.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
Mei 2014: Miliarder Ukraina, Petro Poroshenko memenangkan pemilihan presiden dengan agenda pro-Barat.
Juli 2014: Sebuah rudal menjatuhkan pesawat penumpang MH17 di atas Ukraina timur, menewaskan 298 orang di dalamnya. Rusia diduga berperan dalam insiden ini, namun telah membantahnya.
2017: Perjanjian asosiasi antara Ukraina dan UE membuka pasar untuk perdagangan bebas barang dan jasa dan perjalanan bebas visa ke UE untuk Ukraina.
2019: Sebuah gereja Ortodoks Ukraina baru memenangkan pengakuan resmi, membuat marah Kremlin.
April 2019: Mantan aktor, Volodymyr Zelenskyy, mengalahkan Poroshenko dalam pemilihan presiden dengan janji untuk mengatasi korupsi dan mengakhiri perang di Ukraina timur.
Juni 2020: IMF menyetujui bantuan senilai 5 miliar dolar untuk membantu Ukraina mencegah default selama resesi yang disebabkan oleh pandemi.
Januari 2021: Zelenskyy meminta Biden untuk membiarkan Ukraina bergabung dengan NATO.
Februari 2021: Pemerintahan Zelenskyy menjatuhkan sanksi pada Viktor Medvedchuk, pemimpin oposisi dan sekutu Kremlin paling menonjol di Ukraina.
Musim Semi 2021: Rusia mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina dengan dalih melakukan pelatihan.
Oktober 2021: Ukraina menggunakan drone Bayraktar TB2 Turki untuk pertama kalinya di Ukraina timur, ini membuat marah Rusia.
Musim Gugur 2021: Rusia kembali mulai mengumpulkan pasukan di dekat Ukraina.
7 Desember 2021: Biden memperingatkan Rusia tentang sanksi ekonomi dari Barat jika menyerang Ukraina.
17 Desember 2021: Rusia mengajukan tuntutan keamanan, termasuk jaminan secara hukum bahwa NATO akan menghentikan aktivitas militernya di Eropa timur dan Ukraina.
Januari 2022: Pasukan Rusia tiba di Belarus, utara Ukraina, untuk latihan bersama. Washington memberikan tanggapan tertulis terhadap tuntutan keamanan Rusia dan menawarkan diskusi 'pragmatis' tentang kekhawatiran Moskow.