Pesawat China Eastern Diduga Tak Alami Ledakan sebelum Jatuh Menukik Tajam
Pesawat china eastern diduga tidak mengalami ledakan sebelum jatuh menukik tajam hingga menabrak bukit.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800 diduga tidak mengalami ledakan sebelum jatuh menukik tajam hingga menabrak bukit di pegunungan China selatan pada Senin (21/3/2022).
Temuan tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan puluhan sampel puing pesawat yang telah ditemukan oleh tim investigasi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Brigade Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Guangxi, Zheng Xi pada Sabtu (26/3/2022).
Menurut Zheng, tidak ada jejak komponen peledak yang ditemukan dari sampel puing-puing pesawat MU5735 itu.
"Setelah memeriksa 41 dari 66 sampel puing yang dikirim ke laboratorium, tidak ada jejak bahan peledak organik dan anorganik umum yang ditemukan," kata Zheng Xi, dikutip dari China Daily.
Ia menambahkan, tim penyelamat sejauh ini juga tidak menemukan korban selamat.
Baca juga: Catatan Korban Pesawat China Eastern Ditemukan di Tengah Puing-puing, Berisi Tentang Makna Giok
Adapun, kotak hitam pertama atau CDA (perekam suara kokpit) telah ditemukan pada hari Rabu di dekat titik lokasi jatuhnya pesawat.
Sementara, kotak hitam tersebut telah dikirim ke laboratorium di Beijing untuk decoding dan analisis.
Kendati demikian, Zheng mengatakan, tim penyelamat masih melakukan upaya terbaik untuk mencari tanda-tanda kehidupan dan kotak hitam kedua atau FDA.
"Kami tidak akan putus asa," katanya.
Ia juga menambahkan, petugas pemadam kebakaran tambahan telah tiba di lokasi dari kota-kota lain di Guangxi untuk membantu penyelamatan.
Kepala Kantor Keselamatan Penerbangan Administrasi Penerbangan Sipil China, Zhu Tao mengatakan, meskipun kotak hitam kedua atau FDA (perekam data penerbangan) dari pesawat masih belum ditemukan, Pemancar Lokasi Darurat yang terletak di dekat FDA telah ditemukan.
"Lebih dari 24.000 keping puing pesawat telah ditemukan. Gudang untuk menyimpannya sudah disiapkan sehingga bisa dikategorikan untuk dianalisis," katanya.
Lokasi Utama Jatuhnya Pesawat China Eastern Telah Ditemukan
Sebelumnya, lokasi utama jatuhnya pesawat Eastern Airlines Boeing 737-800 mengalami kecelakaan pada Senin (21/3/2022) di pegunungan China selatan telah ditemukan, Kamis (24/3/2022).
Di lokasi tersebut, tim penyelamat menemukan lebih dari 180 keping puing-puing pesawat.
Sebagian besar puing-puing berserakan dalam jarak 30 meter dari lokasi utama.
Sementara, beberapa puing terkubur hingga 20 meter di bawah tanah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Keselamatan Penerbangan Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), Zhu Tao, dalam konferensi pers pada hari Kamis.
"Di antara potongan besar yang ditemukan adalah bilah kipas mesin dan turbin," kata Zhu, dikutip dari China Daily.
"Penyelidik juga menemukan sisa-sisa barang dari kokpit, termasuk tali pelarian dan manual operasi," tambahnya.
Baca juga: 5 Fakta Baru Kecelakaan China Eastern, Temuan Kotak Hitam hingga Kondisi Pilot Sehat & Berpengalaman
Baca juga: Tim Evakuasi Temukan Jenazah Manusia di Lokasi Jatuhnya Boeing 737-800 China Eastern
Sementara, Kepala Brigade Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Guangxi, Zheng Xi menambahkan, tim penyelamat menemukan 21 barang milik korban pada Kamis sore sekira pukul 16.00.
Selain itu, beberapa jaringan tubuh manusia juga ditemukan.
"Semua penemuan telah diserahkan ke tim investigasi," katanya.
"Selain pekerjaan pencarian, tim penyelamat telah ditugaskan untuk memberikan dukungan komunikasi dan mendisinfeksi personel serta fasilitas yang terlibat dalam misi tersebut," tambahnya.
Zheng menyebut, tim penyelamat juga membantu penyelidik mengalirkan air dari daerah dekat lokasi kecelakaan utama.
"Pemantauan terhadap gas yang mudah terbakar telah dilakukan secara berkala," ujarnya.
Menurutnya, medan yang curam dan bervegetasi padat di dekat lokasi utama telah menimbulkan beberapa tantangan bagi timnya saat mereka memperluas cakupan pencarian pada hari Kamis.
"Petugas pemadam kebakaran harus mengeruk jalan mereka dengan sekop dan terkadang memanjat batu besar untuk melanjutkan," katanya.
"Mereka juga sering diganggu oleh ular dan serangga setelah hujan deras," tambahnya.
Kotak Hitam Pertama Sudah Ditemukan
Sebelumnya, satu kotak hitam atau black box dari pesawat China Eastern Airlines yang jatuh pada hari Senin di wilayah otonomi Guangxi Zhuang ditemukan pada Rabu (23/3/2022).
Kotak hitam tersebut diyakini sebagai perekam suara percakapan pilot atau Cockpit Voice Recorder (CVR) yang ditemukan sekira pukul 16.30.
Kotak hitam ditemukan di bawah permukaan tanah sekira 20 meter arah tenggara dari titik jatuhnya pesawat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Administrasi Penerbangan Sipil dari kantor Keselamatan Penerbangan China (CAAC), Zhu Tao dalam konferensi pers Rabu malam.
Zhu mengatakan, pemeriksaan awal di lokasi kecelakaan menunjukkan bagian luar kotak hitam itu rusak parah.
"Unit penyimpanan datanya masih utuh tetapi rusak. Kami yakin itu adalah perekam suara kokpit," katanya.
Ia juga menambahkan, kotak hitam itu telah dikirim ke Beijing untuk decoding, yang mungkin memakan waktu lama tergantung pada tingkat kerusakannya.
Baca juga: Ada Cuan di Balik Konflik, Perusahaan China Diperintahkan Garap Pasar Rusia yang Ditinggalkan Barat
Baca juga: Kotak Hitam China Eastern Airlines Ditemukan 2 Hari Usai Kecelakaan, Kini Ditransfer untuk Decoding
Pencarian kotak hitam yang berfungsi untuk melihat data penerbangan pesawat atau Flight Data Recorder (FDR) masih berlanjut.
Direktur Badan Investigasi Bencana CAAC, Mao Yanfeng berharap, tim dapat segera menemukan kotak hitam itu untuk menganalisis penyebab kecelakan.
"Tim berharap dengan memulihkan kedua perekam penerbangan sesegera mungkin, mereka dapat mengetahui penyebab kecelakaan itu."
"Jenis kecelakaan ini jarang terlihat. Pesawat tiba-tiba mulai turun tajam dengan kecepatan tinggi saat sedang berlayar," kata Mao.
Mao mengatakan, Boeing 737-800 memiliki dua kotak hitam, perekam penerbangannya, yang dibuat oleh Honeywell di Amerika Serikat.
Pertama, perekam data penerbangan, yang terletak di bagian belakang kabin, dapat merekam 25 jam dari sekitar 1.000 parameter data penerbangan, termasuk ketinggian, kecepatan, arah, dan cara kru mengoperasikan pesawat.
Kotak hitam lainnya, berada di belakang ruang kargo dan bisa merekam selama dua hingga tiga jam apa pun yang dikatakan di kokpit serta suara sekitar.
(Tribunnews.com/Maliana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.