Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: Lokasi Utama Jatuhnya China Eastern Ditemukan | Menhan Rusia Muncul Kembali

Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya lokasi utama jatuhnya pesawat China Eastern Airlines telah ditemukan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in POPULER Internasional: Lokasi Utama Jatuhnya China Eastern Ditemukan | Menhan Rusia Muncul Kembali
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya lokasi utama jatuhnya pesawat China Eastern Airlines telah ditemukan. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Lokasi utama jatuhnya pesawat Eastern Airlines Boeing 737-800 mengalami kecelakaan pada Senin (21/3/2022) di pegunungan China selatan telah ditemukan, Kamis (24/3/2022).

Sementara itu, Jepang menambahkan 25 orang Rusia ke daftar sanksi sebagai tanggapan atas perang Ukraina.

Media pemerintah Rusia merilis video yang menampilkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu setelah muncul laporan bahwa ia menghilang selama hampir dua minggu.

Sekembalinya dari KTT NATO di Brussel, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Ukraina dan Rusia tampaknya telah mencapai "kesepakatan" pada empat dari enam topik perjanjian yang dibahas selama negosiasi.

Berikut berita populer Internasional selengkapnya.

1. Lokasi Utama Jatuhnya Pesawat China Eastern Ditemukan, Tim Penyelamat Temukan 21 Barang Milik Korban

Berita Rekomendasi

Lokasi utama jatuhnya pesawat Eastern Airlines Boeing 737-800 mengalami kecelakaan pada Senin (21/3/2022) di pegunungan China selatan telah ditemukan, Kamis (24/3/2022).

Di lokasi tersebut, tim penyelamat menemukan lebih dari 180 keping puing-puing pesawat.

Sebagian besar puing-puing berserakan dalam jarak 30 meter dari lokasi utama.

Sementara, beberapa puing terkubur hingga 20 meter di bawah tanah.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Keselamatan Penerbangan Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), Zhu Tao, dalam konferensi pers pada hari Kamis.

"Di antara potongan besar yang ditemukan adalah bilah kipas mesin dan turbin," kata Zhu, dikutip dari China Daily.

"Penyelidik juga menemukan sisa-sisa barang dari kokpit, termasuk tali pelarian dan manual operasi," tambahnya.

Foto ini diambil pada 21 Maret 2022 menunjukkan petugas polisi paramiliter melakukan pencarian di lokasi jatuhnya pesawat China Eastern Airlines di daerah Tengxian, kota Wuzhou, di wilayah Guangxi selatan China. - Sebuah jet penumpang China Eastern yang membawa 132 orang jatuh ke lereng gunung di China selatan pada 21 Maret menyebabkan kebakaran besar, tak lama setelah kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara dan jatuh ribuan meter hanya dalam tiga menit. (Photo by CNS / AFP) / China OUT
Foto ini diambil pada 21 Maret 2022 menunjukkan petugas polisi paramiliter melakukan pencarian di lokasi jatuhnya pesawat China Eastern Airlines di daerah Tengxian, kota Wuzhou, di wilayah Guangxi selatan China. - Sebuah jet penumpang China Eastern yang membawa 132 orang jatuh ke lereng gunung di China selatan pada 21 Maret menyebabkan kebakaran besar, tak lama setelah kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara dan jatuh ribuan meter hanya dalam tiga menit. (Photo by CNS / AFP) / China OUT (AFP/-)

Baca juga: 5 Fakta Baru Kecelakaan China Eastern, Temuan Kotak Hitam hingga Kondisi Pilot Sehat & Berpengalaman

Baca juga: Tim Evakuasi Temukan Jenazah Manusia di Lokasi Jatuhnya Boeing 737-800 China Eastern

Sementara, Kepala Brigade Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Guangxi, Zheng Xi menambahkan, tim penyelamat menemukan 21 barang milik korban pada Kamis sore sekira pukul 16.00.

Selain itu, beberapa jaringan tubuh manusia juga ditemukan.

"Semua penemuan telah diserahkan ke tim investigasi," katanya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Jepang Bekukan Aset 25 Orang Rusia sebagai Sanksi Invasi, Hubungan Bilateral Rusia-Jepang Renggang

Jepang menambahkan 25 orang Rusia ke daftar sanksi sebagai tanggapan atas perang Ukraina.

Kementerian Keuangan Jepang akan membekukan aset 25 warga Rusia dan melarang ekspor ke 81 organisasi Rusia, dikutip dari CNN Internasional, pada hari Jumat (25/3/2022).

Sanksi ini membuat jumlah total orang Rusia yang menjadi target pembekuan aset Jepang menjadi 101 orang.

Sasaran sanksi baru termasuk Igor Shuvalov, mantan wakil perdana menteri Rusia dan ketua bank besar milik negara Vnesheconombank, dan lima kerabat oligarki Sergey Chemezov.

Sebelumnya, Tokyo telah meluncurkan serangkaian tindakan hukuman terhadap Moskow dalam beberapa pekan terakhir.

Sanksi terbaru datang ketika Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji pada hari Rabu (23/3/2022) untuk mengungkap lebih banyak dukungan untuk Ukraina pada KTT G7 di Brussels, Belgia.

Baca juga: Inggris Umumkan 65 Sanksi Baru Rusia, Targetkan Oligarki, Pembekuan Aset, dan Larangan Perjalanan

Jepang Menargetkan Sanksi Ekonomi

PM Jepang Fumio Kishida memberikan keterangan pers di pasar ikan Toyosu Tokyo, Kamis (10/3/2022).
PM Jepang Fumio Kishida memberikan keterangan pers di pasar ikan Toyosu Tokyo, Kamis (10/3/2022). (Foto NHK)

Dikutip dari Al Jazeera, Fumio Kishida mengatakan pada hari Kamis (24/3/2022), Jepang akan mengambil langkah-langkah untuk mencabut status perdagangan "negara yang paling disukai" Rusia.

Mereka juga mencegah pertukaran mata uang kripto domestik melakukan transaksi dengan entitas yang terkena sanksi.

Tokyo telah memfokuskan sanksi pada wakil kepala staf untuk pemerintahan Presiden Vladimir Putin, kepala Republik Chechnya, dan eksekutif perusahaan yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Erdogan: Rusia dan Ukraina Menyepakati 4 Topik yang Dibicarakan dalam Negosiasi

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Ukraina dan Rusia tampaknya telah mencapai "kesepakatan" pada empat dari enam topik perjanjian yang dibahas selama negosiasi.

Erdogan juga menyebut ia akan berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (25/3/2022), dan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama akhir pekan "atau hari-hari pertama pekan depan."

"Ada enam topik negosiasi antara Rusia dan Ukraina, tampaknya ada kesepakatan di antara mereka terkait empat topik," ujar Erdogan saat dalam perjalanan kembali dari KTT NATO di Brussels, Jumat, dikutip dari CNN.

"Awalnya, Ukraina menggantungkan masalah ini (soal keanggotaan NATO), tetapi kemudian Zelensky mulai menyatakan ia dapat menarik diri dari keanggotaan NATO."

"Masalah lainnya adalah menerima bahasa Rusia sebagai bahasa resmi, Zelensky tak keberatan. Bahasa Rusia adalah bahasa yang digunakan hampir seluruh Ukraina. Tidak ada masalah," tuturnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky  bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meninjau pengawal kehormatan selama upacara penyambutan sebelum pembicaraan mereka di Kyiv pada 3 Februari 2022. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meninjau pengawal kehormatan selama upacara penyambutan sebelum pembicaraan mereka di Kyiv pada 3 Februari 2022. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Baca juga: Profil Sergei Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia yang Menghilang, Sekutu Dekat Putin

Baca juga: Rusia Berharap Damai dengan Ukraina, tapi Tegaskan Tak Ada Tawar-Menawar demi Kepentingannya

Erdogan juga mengatakan, komentar Zelensky soal perlunya referendum tentang kompromi dengan Rusia adalah "kepemimpinan yang cerdas."

Zelensky, pada Senin (21/2/2022), mengatakan setiap perubahan konstitusi yang berkaitan dengan jaminan keamanan di Ukraina, perlu diputuskan melalui referendum dan bukan oleh ia sendiri.

Tentang panggilannya yang akan datang denan Putin, Erdogan mengungkapkan "kita harus mendisusikan dan mengevaluasi" pertemuan NATO.

"Kita harus mencari cara untuk memuluskan bisnis ini dengan mengatakan 'membuat jalan keluar yang terhormat'," ujarnya.

"Di sisi lain, kami (Turki) tentu menganggap penggunaan senjata pemusnah massal sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan," lanjutnya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu Muncul setelah Sempat Diberitakan Menghilang Hampir 2 Minggu

Media pemerintah Rusia merilis video yang menampilkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu setelah muncul laporan bahwa ia menghilang selama hampir dua minggu.

Dilansir Newsweek, kantor berita milik negara RIA Novosti menerbitkan video yang menunjukkan Presiden Vladimir Putin berbicara kepada para penasihatnya melalui video conference.

Shoigu muncul di layar di sudut atas.

RIA Novosti mengatakan bahwa pertemuan pada hari Kamis (24/3/2022) itu membahas perang di Ukraina dan sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia.

Video itu dirilis setelah Agentstvo [The Agency], sebuah outlet berita investigasi independen Rusia, melaporkan bahwa Shoigu (66), salah satu sekutu terdekat Vladimir Putin, tidak muncul di depan umum sejak 11 Maret.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kanan) dan kepala staf umum Valery Gerasimov menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia di Moskow pada 27 Februari 2022.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kanan) dan kepala staf umum Valery Gerasimov menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia di Moskow pada 27 Februari 2022. (Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP)

Baca juga: Profil Sergei Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia yang Menghilang, Sekutu Dekat Putin

Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu Menghilang saat Putin Tengah Selidiki Orang-orang Terdekatnya

Agentstvo juga menuduh bahwa berita yang dikelola negara Rusia menggunakan rekaman lama ketika melaporkan bagaimana Shoigu memberikan penghargaan militer pada 18 Maret.

Sebelum video itu dirilis, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa alasan Shoigu tidak muncul di media seperti biasanya adalah karena dia terlalu sibuk dengan konflik yang sedang berlangsung.

"Menteri Pertahanan sekarang memiliki banyak kekhawatiran, seperti yang Anda pahami. Operasi militer khusus sedang berlangsung," kata Peskov kepada wartawan ketika ditanya tentang Shoigu, lapor RIA Novosti.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas