Koneksi Internet di Ukraina Masih Tetap Berjalan Meski Mendapat Serangan Bom Rusia, Bagaimana Bisa?
Begini cara Ukraina mempertahanan koneksi internetnya di tengah bombardir Rusia.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang gadis kecil menyanyikan lagu "Let it Go" dari film Disney Frozen di tempat perlindungan bom, band Ukraina dengan perlengkapan tempur menawarkan streaming langsung bersama Ed Sheeran, dan tembakan warga sipil yang menaiki tank Rusia untuk dengan berani mengibarkan bendera Ukraina.
Ketiga momen dan kejadian lainnya, mendominasi timeline media sosial di seluruh dunia sejak Rusia memulai invasinya sejak 24 Februari lalu.
Kota-kota di Ukraina hancur akibat bombardir Rusia.
Tapi bagaimana bisa masih begitu banyak orang yang online?
Meskipun diserang oleh kekuatan militer besar, Internet Ukraina sebagian besar masih berfungsi, memungkinkan jutaan orang yang tinggal di negara itu untuk berkomunikasi, dan memberi gambaran kepada dunia bagaimana perang menghancurkan negara.
Baca juga: SpaceX Kirim Ribuan Antena Internet Satelit Starlink ke Ukraina
Baca juga: Hacker Beraksi, Sistem Internet Kementerian Ekonomi Rusia Diretas Selama Satu Jam
Dilansir The Washington Post, beginilah cara Ukraina melakukannya.
Bagaimana status Internet di Ukraina saat ini?
Sebagian besar tempat Ukraina masih terhubung ke Internet, terutama di kota-kota besar.
Pemadaman terjadi setiap hari, tetapi secara keseluruhan, infrastruktur yang mendukung Internet terbukti tangguh, tentu dengan bantuan para insinyur dan rencana cadangan.
"Fakta bahwa jaringan Internet dan seluler sebagian besar berfungsi luar biasa," kata Lukasz Olejnik, peneliti dan konsultan keamanan siber independen.
Para ahli yang melacak pemadaman internet melihat adanya penurunan keseluruhan pada lalu lintas Internet, yang sebagian karena kerusakan akibat perang.
Namun, jutaan orang juga telah meninggalkan Ukraina, yang secara otomatis mengurangi lalu lintas internet secara keseluruhan.
Koneksi internet di tempat-tempat yang mendapat serangan Rusia paling intens dapat dihentikan, tapi itu dapat menambah kebingungan dan teror bagi warga yang masih tinggal.
Begitu pula dengan kota Mariupol yang terkepung.