BREAKING NEWS: Eropa Dilanda Inflasi Tinggi 7,5%, Harga Barang Meroket Dipicu Sanksi Energi Rusia
Rekor baru ini membawa inflasi ke level tertinggi sejak pencatatan untuk euro dimulai pada tahun 1997.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Eropa dilanda inflasi yang sangat tinggi.
Hari ini, inflasi di benua negara-negara maju itu melonjak ke rekor baru.
Demikian menurut angka baru Uni Eropa yang dirilis pada Jumat (1/4/2022).
Ini merupakan tanda baru bahwa kenaikan harga energi yang dipicu oleh perang Rusia di Ukraina menekan konsumen dan menambah tekanan pada bank sentral untuk menaikkan suku bunga,
Melansir Associated Press, harga barang-barang konsumen di 19 negara yang menggunakan mata uang euro naik dengan tingkat tahunan 7,5 persen di bulan Maret, menurut badan statistik Uni Eropa, Eurostat.
Baca juga: Jelang Ramadan, Harga Bahan Pokok, Elektronik hingga Energi Mulai Naik
Angka inflasi terbaru ini meruntuhkan rekor tertinggi bulan lalu ketika mencapai 5,9 persen.
Bulan kelima berturut-turut inflasi di zona euro mencatat rekor tingkat inflasi.
Rekor baru ini membawa inflasi ke level tertinggi sejak pencatatan untuk euro dimulai pada tahun 1997.
Naiknya harga barang-barang konsumen adalah masalah yang berkembang di seluruh dunia.
Ini membuat semua warga kian sulit membeli segala sesuatu.
Mulai dari bahan makanan hingga membayar tagihan listrik mereka.
Melonjaknya biaya energi adalah faktor utama yang mendorong inflasi di Eropa.
Harga energi melonjak 44,7 presen bulan lalu, kata Eurostat, naik dari 32 persen di Februari.
Harga minyak dan gas melonjak karena meningkatnya permintaan dari ekonomi yang baru pulih dari kedalaman jurang pandemi Covid-19.