Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kedubes Ukraina di Inggris Beli 30 Ambulans Lapis Baja Pakai Uang Donasi

Kedubes Ukraina membeli batch pertama dari 30 kendaraan, 15 di antaranya akan diberangkatkan ke Ukraina pada awal pekan depan.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kedubes Ukraina di Inggris Beli 30 Ambulans Lapis Baja Pakai Uang Donasi
Daniel LEAL / AFP
Prajurit Ukraina berdiri di dekat pengangkut personel lapis baja BTR-3 di barat laut Kyiv pada 24 Februari 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Kedutaan Besar (Kedubes) Ukraina di Inggris telah membeli 30 kendaraan ambulans lapis baja dengan dana yang terkumpul untuk bantuan kemanusiaan negaranya.

Para diplomat pun membagikan kabar tersebut melalui media sosial Twitter.

"Kami memutuskan untuk mengarahkan sebagian dari dana yang dikumpulkan melalui http://withukraine.org untuk tidak hanya membeli mobil ambulans biasa, namun juga mobil lapis baja demi melindungi petugas medis kami yang berani," kata kedutaan tersebut.

Dikutip dari laman Ukrinform, Minggu (3/4/2022), Kedubes tersebut membeli batch pertama dari 30 kendaraan, 15 di antaranya akan diberangkatkan ke Ukraina pada awal pekan depan.

Sebelumnya pada 31 Maret lalu, Inggris telah menyerahkan 5,29 juta unit peralatan medis ke Ukraina.

Bantuan diberikan untuk membantu negara itu dalam mengatasi keadaan darurat yang disebabkan oleh invasi militer Rusia dan menyelamatkan puluhan ribu nyawa.

BERITA TERKAIT

Perlu diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional negara itu pada 24 Februari lalu bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.

Baca juga: Viral Video Mobil Warga Ukraina Lalui Ranjau Darat yang Dipasang Tentara Rusia

Operasi ini dilakukan untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Ukraina selama 8 tahun'.

Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Ia juga menekankan operasi tersebut ditujukan untuk 'denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina'.

Sementara itu, negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.

Penerapan sanksi ditujukan terhadap badan hukum maupun individu swasta Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas