Mengenal Hagia Sophia, Museum yang Diubah Menjadi Masjid, Gelar Tarawih Pertama setelah 88 Tahun
Situs warisan dunia di Istanbul Turki, Hagia Sophia, menggelar salat Tarawih pertama setelah 88 tahun, pada Sabtu (2/4/2022).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Diubah Menjadi Museum
Lebih dari 450 tahun kemudian, tepatnya pada 1922, Republik Sekuler Turki menggantikan Kesultanan Utsmani yang runtuh.
Presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk yang dikenal dengan ideologi sekularis, mengubah Hagia Sophia menjadi museum.
Setelah keputusan diambil pada tahun 1934, mosaik kembali dibuka, karpet salat dihilangkan, hingga lukisan kaligrafi dikelupas.
Sejak saat itu, Hagia Sophia yang disebut Aya Sofya dalam pelafalan Turki, dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Istanbul.
Hagia Sophia ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985 dan menjadi salah satu landmark Turki yang paling banyak dikunjungi.
Kembali Menjadi Masjid
Pada Juli 2020, museum Hagia Sophia kembali dikonversi menjadi masjid.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keputusan tersebut setelah pengadilan membatalkan status museumnya.
Sejatinya, proses perubahan Hagia Sophia menjadi masjid menuai berbagai kritik dari kelompok sekuler hingga dunia.
Paus Fransiskus saat itu mengaku "sakit" dengan keputusan Turki untuk mengubah Hagia Sophia kembali menjadi masjid.
Hal serupa diungkapkan Joe Biden, calon presiden AS dari Partai Demokrat kala itu.
Pada 24 Juli 2020, Hagia Sophia dinyatakan terbuka untuk beribadah bagi umat Islam.
Namun, masjid tersebut tidak bisa digunakan untuk salat berjamaah karena pandemi COVID-19.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)