Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Hagia Sophia, Museum yang Diubah Menjadi Masjid, Gelar Tarawih Pertama setelah 88 Tahun

Situs warisan dunia di Istanbul Turki, Hagia Sophia, menggelar salat Tarawih pertama setelah 88 tahun, pada Sabtu (2/4/2022).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Mengenal Hagia Sophia, Museum yang Diubah Menjadi Masjid, Gelar Tarawih Pertama setelah 88 Tahun
Ozan KOSE / AFP
Foto udara ini diambil pada 28 Juni 2020 di Istanbul menunjukkan museum Hagia Sophia di Istanbul. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak kecaman internasional atas keputusannya pengubahan status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid. 

TRIBUNNEWS.COM - Situs warisan dunia di Istanbul Turki, Hagia Sophia, menggelar salat Tarawih pertama setelah 88 tahun, pada Sabtu (2/4/2022).

"Alhamdulillah. Untuk pertama kalinya dalam 88 tahun, masjid (Hagia Sophia) akan menyambut orang-orang beriman untuk salat tarawih di Ramadhan ini," kata Ali Erbas, kepala Diyanet, badan publik Turki yang bertanggung jawab untuk mengawasi ibadah keagamaan, pada Kamis lalu.

Sholat akan dilaksanakan di Hagia Sophia pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu selama bulan suci Ramadhan, mulai pekan ini, kata Diyanet.

Lantas mengapa butuh hampir sembilan dekade untuk menggadakan salat Tarawih di Masjid Hagia Sophia?

Baca juga: Bacaan Niat Salat Tarawih Sendiri dan Berjamaah, Dilengkapi dengan Bacaan Doa Kamilin

Baca juga: Bulan Ramadan di Mesir Momentum Berbagi Makanan

Orang-orang mengunjungi Museum Hagia Sophia pada 26 Juni 2020 di Istanbul. Pengadilan tinggi Turki dijadwalkan pada 2 Juli 2020 untuk memberikan vonis kritis pada status landmark landmark Istanbul yang menjadi museum masjid yang berubah menjadi masjid, Hagia Sophia, sebuah keputusan yang dapat mengobarkan ketegangan terutama dengan negara tetangga Yunani. Gedung abad keenam - sebuah magnet bagi para wisatawan di seluruh dunia dengan arsitekturnya yang menakjubkan - telah berfungsi sebagai museum sekuler sejak tahun 1930-an yang menjadikannya terbuka bagi umat beragama dari semua agama.
Orang-orang mengunjungi Museum Hagia Sophia pada 26 Juni 2020 di Istanbul. Pengadilan tinggi Turki dijadwalkan pada 2 Juli 2020 untuk memberikan vonis kritis pada status landmark landmark Istanbul yang menjadi museum masjid yang berubah menjadi masjid, Hagia Sophia, sebuah keputusan yang dapat mengobarkan ketegangan terutama dengan negara tetangga Yunani.  (Ozan KOSE / AFP)

Dari Gereja hingga Masjid

Menurut laporan Firstpost pada Senin (4/4/2022), Hagia Sophia atau Gereja Kebijaksanaan Suci, dibangun oleh Kaisar Bizantium Justinian I. 

Selesai pada tahun 537, Hagia Sophia dikenal memiliki kubah terbesar di dunia dan berfungsi sebagai gereja Kristen Ortodoks terkemuka selama 900 tahun.

Berita Rekomendasi

Upacara kekaisaran, termasuk penobatan kaisar diadakan di sana.

Mosaik warna-warni yang menggambarkan simbol Kristen menghiasi bangunan tersebut.

Pada 1453, Sultan Ottoman (Utsmaniyah), Mehmed II mengalahkan Kekaisaran Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel.

Ia kemudian memerintahkan pengubahan Hagia Sophia, yang saat itu merupakan gereja utama Kristen Ortodoks, menjadi masjid dan menjadikannya simbol kemenangan umat Muslim.

Selama kepemimpinannya itu, bagunan Hagia Sophia diubah menjadi kompleks masjid dengan menambah empat menara, minbar, hingga mihrab.

Berbagai lambang Kristen seperti lonceng, gambar, dan mosaik yang menggambarkan Yesus, Maria, orang-orang suci Kristen, dan para malaikat ditutup dengan kain hitam.

Sekolahan, perpustakaan, hingga air mancur turut ditambahkan.

Diubah Menjadi Museum

Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Attaturk.
Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Attaturk. (ataa.org)

Lebih dari 450 tahun kemudian, tepatnya pada 1922, Republik Sekuler Turki menggantikan Kesultanan Utsmani yang runtuh.

Presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk yang dikenal dengan ideologi sekularis, mengubah Hagia Sophia menjadi museum.

Setelah keputusan diambil pada tahun 1934, mosaik kembali dibuka, karpet salat dihilangkan, hingga lukisan kaligrafi dikelupas.

Sejak saat itu, Hagia Sophia yang disebut Aya Sofya dalam pelafalan Turki, dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Istanbul.

Hagia Sophia ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985 dan menjadi salah satu landmark Turki yang paling banyak dikunjungi.

Kembali Menjadi Masjid

Seekor kucing tetap tenang duduk di dalam museum Hagia Sophia di Istanbul, pada 10 Juli 2020.
Seekor kucing tetap tenang duduk di dalam museum Hagia Sophia di Istanbul, pada 10 Juli 2020. (Ozan KOSE / AFP)

Pada Juli 2020, museum Hagia Sophia kembali dikonversi menjadi masjid.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keputusan tersebut setelah pengadilan membatalkan status museumnya.

Sejatinya, proses perubahan Hagia Sophia menjadi masjid menuai berbagai kritik dari kelompok sekuler hingga dunia.

Paus Fransiskus saat itu mengaku "sakit" dengan keputusan Turki untuk mengubah Hagia Sophia kembali menjadi masjid.

Hal serupa diungkapkan Joe Biden, calon presiden AS dari Partai Demokrat kala itu.

Pada 24 Juli 2020, Hagia Sophia dinyatakan terbuka untuk beribadah bagi umat Islam.

Namun, masjid tersebut tidak bisa digunakan untuk salat berjamaah karena pandemi COVID-19.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas