Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Remaja 14 Tahun di Bucha: Saya Melihat Tentara Rusia Menembak Mati Ayah

Bucha adalah salah satu kota pertama yang diduduki pasukan Rusia ketika mereka bergerak ke ibu kota Ukraina, Kyiv.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kesaksian Remaja 14 Tahun di Bucha: Saya Melihat Tentara Rusia Menembak Mati Ayah
AFP/RONALDO SCHEMIDT
Mayat tergeletak di sebuah jalan di Bucha, barat laut Kyiv, pada 2 April 2022, saat Ukraina mengatakan pasukan Rusia membuat "mundur cepat" dari daerah utara sekitar Kyiv dan kota Chernigiv. - Mayat sedikitnya 20 pria berpakaian sipil ditemukan tergeletak di satu jalan Sabtu setelah pasukan Ukraina merebut kembali kota Bucha dekat Kyiv dari pasukan Rusia, kata wartawan AFP. Pasukan Rusia menarik diri dari beberapa kota dekat Kyiv dalam beberapa hari terakhir setelah upaya Moskow untuk mengepung ibukota gagal, dengan Ukraina menyatakan bahwa Bucha telah "dibebaskan". (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) 

Meskipun Ruslan sudah mati. "Saya panik, terbaring di sana dengan luka di lengan. Saya melihat tangan saya berdarah."

Setelah beberapa waktu, ketika tentara itu pergi ke belakang truk, Yuriy bangkit dan berlari.

BBC belum memverifikasi secara rinci pengakuan Yuriy, tapi apa yang terjadi padanya menjadi bukti kekejaman pasukan Rusia saat mereka menguasai Bucha dan kota-kota lain di sebelah utara Kyiv.

Di Bucha saja, sejumlah mayat laki-laki ditemukan tergeletak di jalan, banyak di antaranya dipenuhi luka parah. Beberapa yang ditembak seperti dieksekusi. Jenazah lainnya nampak tangan atau kaki mereka terikat di belakang punggung.

Beberapa lagi tampak jelas terlindas oleh tank.

Di sepanjang Jalan Yablonska, terlihat banyak mayat, jarak lokasi itu hanya dua kilometer dari tempat Ruslan dibunuh.

Ibu Yuriy, Alla, bercerita kepada BBC bagaimana dia langsung pergi mencari suaminya setelah Yuriy pulang ke rumah dan menceritakan apa yang terjadi.

BERITA TERKAIT

Dia mengira cerita Yuriy mungkin tidak benar dan Ruslan hanya terluka sehingga membutuhkan bantuan medis.

"Anak saya memohon kepada saya untuk tidak pergi," kata Alla. "Dia bilang mereka akan membunuh saya juga."

Ketika Alla mencoba menyusuri jalan, dia berkata, tetangganya menghentikannya.

"[Mereka] mengatakan kepada saya untuk tidak ke sana dan mengatakan bahwa Rusia membunuh semua orang di wilayah yang berada di bawah kendali mereka."

Keesokan paginya, Alla meminta bantuan ibunya. Mengenakan syal putih, mereka pergi ke lokasi penembakan.

Ibunya berbicara dengan tentara Rusia dan mereka berhasil lewat. Mereka menemukan jenazah Ruslan dan membawanya pulang.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas