Mengenal Drone Switchblade 'Si Tank-Killer' yang akan Dikirim AS untuk Bantu Ukraina Lawan Rusia
Pentagon berencana memesan dan mengirim 10 model terbaru drone Switchblade ke Ukraina yang dipersenjatai dengan hulu ledak penghancur tank.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Pejabat militer menggambarkannya sebagai senapan terbang.
Menurut laporan ABC News, kedua versi Switchblade ini menggunakan sensor onboard dan GPS untuk memandu mereka ke target.
Keduanya juga memiliki fitur 'wave-off', sehingga operator manusia dapat membatalkan serangan jika warga sipil muncul di dekat target atau jika musuh mundur.
"Ini dirancang untuk Komando Operasi Khusus AS dan merupakan jenis sistem senjata yang dapat memiliki dampak langsung di medan perang," kata Mick Mulroy, mantan wakil asisten Menteri Pertahanan dan Analis Keamanan dan Pertahanan Nasional ABC News.
Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke 41 pada Selasa (5/4/2022).
Berikut sejumlah peristiwa penting yang terjadi, lapor Guardian:
- Presiden AS Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin "penjahat perang", menyusul dugaan pembantaian warga sipil di Bucha, Ukraina.
- Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan, Uni Eropa siap mengirim tim investigasi ke Ukraina untuk mendokumentasikan dugaan kejahatan perang Rusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
- Presiden Ukraina Zelensky mengunjungi Bucha, sekitar 45 km barat laut Kyiv, dengan pelindung tubuh bersama personel militer pada Senin (4/4/2022).
- Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan bukti pembunuhan warga sipil di Bucha hanyalah "puncak gunung es".
Baca juga: FAKTA Dugaan Pembantaian Warga di Bucha, Ada 300 Mayat Ditemukan hingga Biden Minta Putin Diadili
Baca juga: Perburuan Komandan Rusia yang Bertanggung Jawab atas Serangan Bucha, Nama Seorang Kolonel Diumumkan
- Mayat lima warga sipil termasuk wali kota, ditemukan dengan tangan terikat di desa Motyzhyn, 45km barat Kyiv menurut laporan otoritas Ukraina.
- Palang Merah mengatakan tim yang dikirim untuk membantu mengevakuasi warga sipil dari Mariupol ditahan oleh polisi di wilayah yang dikuasai Rusia.
- Rusia mendukung wali kota baru Mariupol yang memproklamirkan diri dan bekerja sama dengan pasukan Rusia.
- AS akan meminta penghapusan Rusia dari dewan hak asasi manusia PBB.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)