Perkuat Sektor Pertahanan, Inggris, AS dan Australia Kerja Sama Kembangkan Rudal Hipersonik
Amerika Serikat, Inggris, dan Australia kompak bergabung dalam aliansi keamanan yang disebut AUKU, guna membangun rudal hipersonik
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Amerika Serikat, Inggris, dan Australia kompak bergabung dalam aliansi keamanan yang disebut AUKU, guna membangun kerja sama trilateral pada senjata rudal hipersonik.
Disampaikan pada Selasa (5/4/2022), kerjasama yang diwakili Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dimaksudkan untuk memperkuat barisan militer dalam melawan pengaruh China di kawasan Pasifik.
Terlebih setelah China dikabarkan tengah menjalin mitra dengan Rusia. Hal inilah yang kemudian membuat AS dan sekutunya khawatir jika China dan Rusia akan bersatu dan bertindak lebih jauh seperti membangun pangkalan militer di kepulauan Solomon, yang mana pulau tersebut berada didaerah lepas pantai timur laut Australia.
Baca juga: AS Diam-diam Uji Coba Rudal Hipersonik, Bakal Jadi Saingan Kinzhal-nya Rusia?
Tak hanya memproduksi senjata rudal saja, dalam kerjasama tersebut nantinya ketiga negara tadi juga dapat bertukar informasi dan saling berinovasi dalam sektor pertahanan khususnya teknologi alustista.
"Inisiatif-inisiatif ini akan menambah upaya kami untuk memperdalam kerja sama pada kemampuan dunia maya, kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan kemampuan bawah laut," jelas perwakilan rapat tersebut.
Melansir dari situs AFP, Rudal hipersonik merupakan rudal balistik yang dapat digunakan untuk membawa senjata nuklir.
Meski rudal satu ini hanya dapat terbang pada lintasan rendah namun rudal hipersonik diklaim sangat akurat dalam menghancurkan serangan musuh.
Bahkan hipersonik juga mampu bermanuver sehingga dengan mudah mereka dapat menghindar serangan musuh.
Baca juga: Rudal Kinzhal, Penghancur Berkecepatan Hipersonik yang Digunakan Rusia untuk Menyerang Ukraina
Keseriusan negara AUKU, dalam membangun bisnis ini pun makin diperjelas dengan adanya suntikan dana sebesar 2,6 miliar AS dari Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton.
Tak hanya ketiga negara tadi, beberapa negara lainnya seperti Prancis, Jerman, Australia, India, dan Jepang juga dikabarkan juga tengah telah mengembangkan senjata hipersonik buatannya.