Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dapat Dukungan NATO, Amerika Kirim Sistem Persenjataan Baru ke Ukraina untuk Hadapi Rusia

Amerika Serikat akan mengirim sistem senjata baru untuk Ukraina setelah mendapat persetujuan NATO

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Dapat Dukungan NATO, Amerika Kirim Sistem Persenjataan Baru ke Ukraina untuk Hadapi Rusia
AFP/GENYA SAVILOV
Seorang pengendara sepeda melewati sebuah bangunan yang hancur di kota Borodianka, barat laut Kyiv, pada 6 April 2022. - Retret Rusia minggu lalu telah meninggalkan petunjuk pertempuran yang dilancarkan untuk menguasai Borodianka, hanya 50 kilometer (30 mil) barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. (Photo by Genya SAVILOV / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat akan mengirim sistem senjata baru untuk Ukraina setelah NATO menyetujui usulan tersebut sebagai tanggapan atas serangan Rusia ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya telah didesak oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba untuk segera mengirimkan senjata ke negaranya.

Dia mengatakan AS dan 30 negara anggota NATO setuju untuk mengirimkan senjata ke Ukraina dan proses tersebut akan dipercepat.

"Kami tidak akan membiarkan apa pun menghalangi orang Ukraina mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan apa yang kami yakini, agar efektif," kata Blinken, yang dikutip dari laman aljazeera.com.

Blinken menambahkan, ada  sistem senjata baru yang belum pernah dikirimkan oleh Sekutu NATO untuk Ukraina. Namun Blinken menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai sistem senjata baru tersebut.

Baca juga: AS Kirim 12.000 Sistem Anti-Armor, 1.400 Sistem Anti-Pesawat dan Ratusan Drone Bunuh Diri ke Ukraina

Sekutu NATO mengatakan, akan membantu transisi Ukraina dari persenjataan era Soviet ke persenjataan yang lebih modern.

Blinken juga mengatakan AS telah setuju untuk mengirim sistem anti-pesawat, senjata anti-tank dan kendaraan lapis baja ke Ukraina.

Ukraina perbarui seruan untuk embargo energi

Berita Rekomendasi

Kuleba mengajukan permohonan untuk mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina, pada sesi khusus di markas NATO.

Dia mengatakan kepada rekan-rekannya dari 30 negara anggota NATO ditambah Uni Eropa, Finlandia, Swedia, Jepang, Selandia Baru dan Australia, untuk mempercepat pengiriman,dan mengatakan prosedur pengiriman terlalu lama.

Baca juga: Beredar Video Diduga Pasukan Ukraina Mengeksekusi Tawanan Rusia di Jalan

“Saya pikir kesepakatan yang ditawarkan Ukraina adil. Anda memberi kami senjata, kami mengorbankan hidup kami, dan perang tertahan di Ukraina,” ungkap Kuleba.

Setelah enam minggu perang berjalan, Ukraina mengatakan Rusia terus menembaki kota-kota timur mereka, menyusul penarikan pasukannya dari sekitar ibu kota Kyiv.

Kuleba juga mengajukan permohonan ulang agar UE berhenti membeli minyak dan gas dari Rusia, karena UE menjanjikan akan menjatuhkan sanksi putara kelima pada Rusia.

“Kami akan terus menuntut embargo minyak dan gas secara penuh,” tambah Kuleba.

Rusia mendapat kecaman keras setelah diduga melakukan pembunuhan terhadap warga sipil Ukraina di kota Bucha. Rusia sudah membantah kabar tersebut dengan mengatakan bukti kekejaman di Bucha sengaja dibuat untuk membuat nama mereka tercoreng.

Kabar kekejaman pasukan Rusia di Bucha berhasil membangkitkan dukungan pihak Barat.

Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Josep Borrel mengatakan paket sanksi kelima akan segera dijatuhkan, termasuk larangan batu bara, sementara beberapa anggota parlemen UE memberikan suara, untuk tidak terlalu mengikat mereka terhadap keputusan embargo penuh pada impor energi Rusia.

Namun Blinken mengatakan, negara-negara Eropa memiliki komitmen untuk mengakhiri ketergantungan mereka pada energi Rusia, walaupun dia juga mengakui menghentikan ketergantungan dari energi Rusia tidak secepat “menekan saklar”.

Tingkat ketergantungan UE terhadap energi Rusia, khususnya gas membuat embargo energi yang lebih luas tidak mungkin dilakukan untuk saat ini. Walaupun diakui jika keputusan ini dapat memotong sumber pendapatan Rusia untuk membiayai pasukan mereka di Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas