Bank of Japan: Perang Rusia Ukraina Membuat Ketidakpastian Ekonomi di Jepang
Invasi Rusia ke Ukraina membuat keadaan perekonomian di Jepang menjadi sangat tidak pasti terutama dampaknya terhadap ekonomi domestik.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda menyatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina membuat keadaan perekonomian di Jepang menjadi sangat tidak pasti terutama dampaknya terhadap ekonomi domestik dan harga sumber daya dan faktor lainnya.
Bank of Japan (BOJ) mengadakan pertemuan manajer cabang setiap tiga bulan sekali, dan kali ini diadakan untuk pertama kalinya dalam sekitar dua tahun, dengan setiap manajer cabang berkumpul di kantor pusat, Senin (11/4/2022).
Gubernur Kuroda menegaskan kembali keadaan ekonomi Jepang saat ini.
"Walaupun ada beberapa pergerakan melemah karena efek virus corona baru, tetapi trennya malah meningkat. Hal ini membuat kebingungan kita semua," kata Kuroda.
Baca juga: Bandara Dnipro Dua kali Dihantam Rudal, Ukraina Desak Jerman Tambah Embargo Gas Rusia
"Untuk saat ini, harga energi diperkirakan akan meningkat tajam, dan kisaran positif diperkirakan akan meluas seiring dengan berlanjutnya pergerakan harga dari kenaikan biaya bahan baku yang mendasari tekanan ke atas pada harga akan cenderung meningkat," ujar Kuroda mengenai prospek harga.
Selain tren infeksi virus corona baru termasuk strain mutan, situasi di Ukraina disebut-sebut sebagai faktor risiko.
"Hal ini memiliki tingkat risiko kepastian yang tinggi sekaligus menjadi sebuah ketidakpastian," ujar dia.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.