Rusia Keberatan Swedia dan Finlandia Gabung ke NATO, Jika Nekat Bakal Dirudal
Secara geografis, Finlandia berbagi perbatasan langsung dengan Rusia sepanjang 1.300 kilometer.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Pemerintah Rusia keberatan jika Swedia dan Finlandia bergabung ke organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dimotori Amerika Serikat dan negara Eropa Barat.
Dewan Keamanan Rusia Kamis (14/4/2022) kemarin mengancam akan menyebar senjata nuklir dan rudal hipersonik jika NATO menerima Swedia dan Finlandia menjadi anggotanya.
Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan bahwa jika dua negara itu bergabung dengan NATO, maka Rusia harus memperkuat angkatan darat, angkatan laut dan udaranya di Laut Baltik.
"Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik. Keseimbangan harus dipulihkan. Kami berharap Finlandia dan Swedia akan mengerti. Jika tidak, mereka harus hidup dengan senjata nuklir dan rudal hipersonik di dekat rumah," ungkap Medvedev, seperti dikutip Reuters.
Secara geografis, Finlandia berbagi perbatasan sepanjang 1.300 km dengan Rusia.
Baca juga: Rusia Peringatkan Swedia-Finlandia Jika Gabung NATO, Ancam Kerahkan Senjata Nuklir dan Rudal
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin pada hari Rabu (13/4/2022) mengatakan pihaknya akan memutuskan pendaftarannya ke NATO dalam beberapa minggu ke depan.
Swedia juga ada di tahap yang sama dengan Finlandia. Finlandia memperoleh kemerdekaan dari Rusia pada tahun 1917.
Baca juga: Abaikan Ancaman Rusia, Swedia dan Finlandia akan Gabung dengan NATO pada Musim Panas Ini
Selama Perang Dunia II, Finlandia berperang sebanyak dua kali melawan Rusia yang berujung hilangnya beberapa wilayah Finlandia.
Sementara Swedia memiliki rekam jejak yang cukup damai. Negara ini tidak terlibat dalam perang selama 200 tahun. Kebijakan luar negerinya pun difokuskan pada upaya mendukung demokrasi dan perlucutan senjata nuklir.
Ancaman Medvedev bukan tanpa alasan. Saat ini Rusia memiliki hulu ledak nuklir terbesar di dunia dan bersama dengan China dan Amerika Serikat.
Baca juga: Anggota Parlemen Rusia Ancam Finlandia jika Gabung NATO, Ini yang Mungkin Terjadi
Negara ini juga menjadi salah satu pemimpin dalam pengembangan teknologi rudal hipersonik.
Rusia juga diketahui telah mengerahkan rudal Iskander ke Kaliningrad pada 2018. Kaliningrad yang sebelumnya merupakan pelabuhan Koenigsberg, ibu kota Prusia Timur, terletak kurang dari 1.400 km dari London dan Paris dan 500 km dari Berlin.
Rudal Iskander, atau oleh NATO dikenal sebagai SS-26 Stone, adalah sistem rudal balistik taktis jarak pendek yang dapat membawa hulu ledak nuklir.
Secara resmi Iskander diklaim memiliki jangkauan hingga 500 km. Namun, negara-negara Barat percaya rudal itu memiliki jangkauan yang lebih jauh.
Jika Finlandia dan Swedia benar bergabung dengan NATO, bukan tidak mungkin senjata lain seperti Iskander akan disebar Rusia di berbagai wilayah yang dekat dengan Eropa.
Sumber: Kontan