Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zelensky Sebut Invasi Rusia Tak Masuk Akal, Sama Saja Seperti Bunuh Diri

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut invasi Rusia sebagai hal yang tak masuk akal.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Zelensky Sebut Invasi Rusia Tak Masuk Akal, Sama Saja Seperti Bunuh Diri
AFP/RONALDO SCHEMIDT
Presiden Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, tepat di barat laut ibukota Ukraina Kyiv pada 4 April 2022. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv , di mana mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) 

Sedikitnya 503 warga sipil, termasuk 24 anak-anak di wilayah Kharkiv, timur Ukraina, tewas sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari, kata gubernur lokal wilayah itu.

Baca juga: Papan Informasi Berbahasa Rusia di Stasiun Kereta Api Dikritik Warga Jepang

Baca juga: China Tolak Seruan AS yang Minta Beijing Bujuk Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina

"Ini adalah penduduk sipil yang tidak bersalah, kami tidak akan memaafkan mereka seumur hidup!" Oleg Synegubov menulis di Telegram, masih dari The Guardian.

Synegubov mengatakan Rusia mencoba mengacaukan populasi Kharkiv karena tak ada infrastruktur militer.

"Ini adalah wilayah yang damai secara eksklusif di mana tidak ada infrastruktur militer," katanya, dilansir CNN.

"Jadi musuh mencoba untuk mengacaukan populasi kita, pada kenyataannya menimbulkan pukulan yang membuat warga sipil menderita."

Titik terberat di wilayah itu, kata Synegubov, berada di arah Izium, di mana para pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia berusaha maju menuju Donbas timur.

"Permusuhan aktif sedang terjadi, dan angkatan bersenjata kami menahan musuh sehingga mereka tidak akan dapat mengangkut peralatan mereka ke wilayah Luhansk dan Donetsk," katanya.

Berita Rekomendasi

Syniehubov mengatakan pihak berwenang berusaha melakukan "evakuasi terorganisir" di Barvinkove dan Lozova, dua kota di selatan wilayah Kharkiv.

Kharkiv, kota kedua Ukraina dengan populasi sebelum perang sekitar 1,5 juta, terletak sekitar 40 km (25 mil) dari perbatasan Rusia.

Kota ini telah menjadi target utama pasukan invasi Moskow, yang telah menghancurkannya dengan pemboman, tetapi gagal merebutnya.

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-50, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: 1.000 Marinir Ukraina Menyerah ke Tentara Rusia Setelah Dikepung di Kota Mariupol

AS Kirim Artileri ke Ukraina

Presiden AS Joe Biden berbicara selama pertemuan virtual tentang mengamankan rantai pasokan mineral penting di Auditorium Pengadilan Selatan dekat Gedung Putih di Washington, DC, pada 22 Februari 2022.
Presiden AS Joe Biden berbicara selama pertemuan virtual tentang mengamankan rantai pasokan mineral penting di Auditorium Pengadilan Selatan dekat Gedung Putih di Washington, DC, pada 22 Februari 2022. (Brendan SMIALOWSKI / AFP)

Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia dimulai, memberikan senjata berkekuatan tinggi kepada Ukraina.

Padahal, menurut laporan CNN, senjata berat ini oleh beberapa pejabat pemerintah AS sempat dipandang terlalu berisiko memicu eskalasi jika dikirim ke Kyiv. 

Daftar bantuan senjata senilai $800 juta itu tidak hanya didorong permintaan langsung Ukraina, tetapi juga untuk mempersiapkan pertarungan baru di dataran terbuka wilayah tenggara Ukraina.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas