Beda dengan Invasi Rusia ke Ukraina, Mengapa Amerika Tidak Mengutuk Serangan Israel ke Palestina?
Namun tidak demikian halnya negara-negara barat Amerika Serikat dan sekutunya yang tidak ikut membela Palestina?
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Pekan ini aparat Israel mengintensifkan serangan ke warga sipil Palestina.
Dilansir Aljazeera, polisi Israel menyerang kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang menyebabkan sedikitnya 152 warga Palestina terluka dan ditahan.
Penjaga Masjidil Aqsa mengatakan polisi Israel mulai berlaku sebelum fajar pada Jumat ketika ribuan jemaah berkumpul di masjid untuk salat subuh.
Serangan Israel ke wilayah berdaulat Palestina itu mendapatkan kecaman dari sejumlah negara,
Arab Saudi, Malaysia, Pakistan dan sejumlah negara mengecam serangan Israel itu.
Pakistan menyebut bahwa serangan itu adalah pelanggaran berat terhadap norma kemanusiaan dan hukum hak asasi manusia selama bulan suci Ramadan.
Baca juga: Polisi Israel dan Warga Palestina Bentrok di Masjid Al-Aqsa, Puluhan Orang Terluka
Namun tidak demikian halnya negara-negara barat Amerika Serikat dan sekutunya yang tidak ikut membela Palestina?
Rusia Ikut Mengutuk Tindakan Israel
Rusia mengecam Israel atas pendudukan Tepi Barat dan blokade di Jalur Gaza.
Dikatakan bahwa tindakan Israel itu didukung oleh Amerika Serikat (AS).
“Perlu dicatat bahwa pendudukan terlama setelah sejarah perang dunia, dilakukan dengan kerja sama diam-diam oleh negara-negara terkemuka dukungan Amerika Serikat,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia dikutip dari Middle East Eye.
Diduga karena dukungan Amerika itulah sehingga tidak berani mengecam aksi Israel.
Beda dengan sikap Amerika saat Rusia melakukan invasi militer ke Ukraina.
Pada kesempatan itu, Rusia juga mengutuk Israel karena melakukan tindakan anti-Rusia, setelah ikut memberi voting menangguhkan keanggotaan Moskow di Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB pekan lalu.