Para pengunjuk rasa kontra melempar batu di taman Sveaparken di Orebro, Swedia tengah selatan pada 15 April 2022, di mana partai sayap kanan Denmark Stram Kurs memiliki izin untuk pertemuan persegi pada Jumat Agung. - Pengunjuk rasa kontra berdemonstrasi menentang unjuk rasa oleh gerakan Stram Kurs (Garis Keras) anti-imigrasi dan anti-Islam yang dipimpin oleh Rasmus Paludan Denmark-Swedia dan niat mereka untuk membakar Alquran, bentrok dengan polisi pada hari Jumat, menyebabkan empat petugas polisi terluka , kata pihak berwenang, pada hari kedua berturut-turut telah terjadi bentrokan. (Photo by Kicki NILSSON / TT NEWS AGENCY / AFP) / Sweden OUT
TRIBUNNEWS.COM, SWEDIA - Kerusuhan terjadi di beberapa kota di Swedia sejak Kamis 14 April 2022 lalu yang dipicu aksi pembakaran Al-Quran oleh kelompok sayap kanan anti-Islam.
Kelompok sayap kanan Stram Kurs yang dipimpin Rasmus Paludan melakukan provokasi dengan melakukan tur pembakaran Al-Quran di wilayah mayoritas muslim di Swedia.
Aksi tersebut memicu kemarahan sejumlah orang yang melakukan protes dan terlibat bentrokan berhari-hari dengan kepolisian. Pada Minggu 17 April 2022, polisi menyatakan sejumlah orang terluka termasuk 12 petugas.
Kelompok anti-Islam menyiarkan secara langsung video streaming Rasmus Paludan membakar Alquran di berbagai kota di Swedia dan berencana terus menggelar aksi serupa.
Pemerintah Swedia tidak melarang aksi yang dilakukan Rasmus Paludan dan kelompoknya dengan alasan kebebasan berekspresi. Polisi Swedia juga terlihat mengawal Paludan saat dia membakar Al-Quran.