Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Ultimatum Tentara Ukraina di Mariupol untuk Menyerah Jika Masih Ingin Hidup

Seperti diketahui, Rusia melancarkan serangan skala penuh untuk menguasai Ukraina timur pada Senin (18/4/2022).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Rusia Ultimatum Tentara Ukraina di Mariupol untuk Menyerah Jika Masih Ingin Hidup
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Seorang tentara Rusia berpatroli di jalan Mariupol pada 12 April 2022, saat pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia mengajukan kasus menantang untuk perang di Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Rusia pada Selasa (19/4/2022), mendesak pasukan Ukraina dan pejuang asing yang bersembunyi di pabrik metalurgi Azovstal di Kota Mariupol, Ukraina timur, untuk meletakkan senjata jika masih ingin hidup.

Rusia memberi batas waktu hingga Selasa tengah hari waktu Moskwa.

Mariupol yang telah dikepung oleh pasukan Rusia selama berminggu-minggu telah menyaksikan pertempuran paling sengit dan kehancuran paling komprehensif sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan pada Senin (18/4/2022), bahwa tidak kurang dari 1.000 warga sipil tengah bersembunyi di tempat perlindungan bawah tanah di bawah pabrik Azovstal yang luas.

Baca juga: Cerita WNI di Ukraina yang Tetap Menjalankan Ibadah Puasa di Tengah Perang

Mereka menyampaikan bahwa Rusia telah menjatuhkan bom berat ke pabrik yang dikuasai Ukraina di kota yang terkepung itu.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pasukan Ukraina dan pejuang asing di dalam pabrik untuk menyerah.

"Semua yang meletakkan senjata dijamin akan tetap hidup," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir dari Reuters.

Berita Rekomendasi

Kementerian meminta pasukan Ukraina untuk mundur dari pabrik baja antara pukul 14.00 dan 16.00 waktu Moskwa (18.00 WIB dan 20.00 WIB) tanpa kecuali, tanpa senjata, dan tanpa amunisi.

Peringatan Kementerian Pertahanan Rusia ini diketahui datang setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin malam mengumumkan dimulainya serangan baru oleh Moskwa, yang difokuskan di timur negara bekas Soviet itu.

"Kami sekali lagi meminta pihak berwenang Kyiv untuk menunjukkan alasan dan memberikan perintah yang sesuai kepada para pejuang untuk menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

"Tapi, memahami bahwa mereka tidak akan mendapatkan instruksi dan perintah seperti itu dari otoritas Kyiv, kami meminta (para pejuang) untuk secara sukarela mengambil keputusan ini dan meletakkan senjata mereka," tambah Kementerian Pertahanan Rusia.

Pernyataan itu tidak menyebutkan secara langsung serangan darat baru di Ukraina timur.

Tetapi, memperingatkan bahwa Moskwa memiliki bukti real-time tentang kejahatan baru yang mengerikan yang sedang dipersiapkan oleh rezim Kyiv.

Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan bahwa pejuang Ukraina yang melawan pasukan Rusia yang maju di pelabuhan Mariupol Laut Azov berada dalam "situasi bencana".

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas