Uni Eropa Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia, Bakal Hambat Pendapatan Sektor Migas Pemerintahan Putin
Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa, Valdis Dombrovskis mengatakan Uni Eropa sedang mempersiapkan sanksi cerdas terhadap impor minyak Rusia
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL - Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa, Valdis Dombrovskis mengatakan Uni Eropa sedang mempersiapkan sanksi cerdas terhadap impor minyak Rusia, hari ini (25/4/2022).
“Kami sedang mengerjakan paket sanksi keenam dan salah satu masalah yang kami pertimbangkan adalah beberapa bentuk embargo minyak. Ketika kami menjatuhkan sanksi, kami perlu melakukannya dengan cara yang memaksimalkan tekanan pada Rusia sambil meminimalkan kerusakan jaminan pada diri kami sendiri," ujar Dombrovskis kepada The Times, yang dikutip dari laman Reuters.com
Dombrovskis mengungkapkan rincian yang tepat mengenai sanksi minyak Rusia belum disepakati, namun sanksi tersebut dapat mencakup penghapusan bertahap atas minyak Rusia atau bahkan akan mengenakan tarif ekspor di luar batas harga tertentu.
Baca juga: Lanjutkan Upaya Kuasai Mariupol, Pasukan Rusia Bombardir Pabrik Azovstal
Rusia merupakan pemasok minyak terbesar di Eropa. Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini menyediakan sekitar 26 persen minyak impor Uni Eropa pada tahun 2020.
Uni Eropa mengatakan minyak adalah ekspor energi Rusia yang paling menguntungkan, dan memblokir minyak Rusia akan membuat negara tersebut kehilangan aliran pendapatan utama untuk mendanai pasukan militer mereka.
Pada tahun 2020, minyak dan produk minyak menghasilkan lebih dari sepertiga pendapatan ekspor Rusia.
Menurut think-tank Bruegel, Eropa dilaporkan menghabiskan sekitar 450 juta dolar AS per hari untuk minyak mentah dan produk minyak olahan Rusia, sekitar 400 juta dolar AS per hari untuk gas, dan 25 juta dolar AS untuk batubara.
Produsen minyak lainnya seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab jika dilihat secara teori, memiliki kapasitas cadangan yang cukup bagi Eropa untuk menggantikan minyak Rusia. Namun kelompok produsen OPEC+, sejauh ini hanya berkomitmen untuk meningkatkan produksi secara bertahap.
Walaupun Ukraina dan beberapa negara Uni Eropa, termasuk Polandia dan Lithuania menginginkan larangan minyak dan gas Rusia, namun negara UE lainnya seperti Jerman dan Hongaria menentang embargo minyak langsung.
Ancaman Zelensky pada Putin
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memberikan peringatan keras kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Peringatan tersebut terkait dengan keselamatan pasukan atau pembela Ukraina terakhir yang mempertahankan Pabrik Baja di Mariupol.
Diberitakan sebelumnya, hingga saat ini beberapa pasukan atau pembela Ukraina masih bertahan di Pabrik Baja Azovstal.
Namun mereka di tengah-tengah kepungan serta serangan Rusia.
Baca juga: Rusia Dituding Sebar Hoax Soal Rencana Serangan Kimia di Pelabuhan Pivdenny Ukraina