UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-63, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rankum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-63 dikutip The Guardian.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-63, Rabu (27/4/2022).
Rusia berhenti memasok gas ke Polandia dan Bulgaria mulai Rabu ini.
Warsawa telah menolak untuk membayar pemasoknya, Gazprom, dalam rubel dan sebelumnya mengumumkan bahwa mereka menjatuhkan sanksi pada 50 entitas dan individu termasuk perusahaan gas terbesar Rusia.
Baca juga: Mengenal Transnistria, Wilayah Pro-Rusia di Perbatasan Ukraina
Baca juga: Lebih dari 2,8 Juta Orang Ukraina Pergi ke Polandia Sejak Perang Dimulai
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-63, dikutip The Guardian.
Rusia hentikan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria
Rusia berhenti memasok gas ke Polandia dan Bulgaria mulai Rabu (27/4/2022).
Warsawa telah menolak untuk membayar pemasoknya, Gazprom, dalam rubel dan sebelumnya mengumumkan bahwa mereka menjatuhkan sanksi pada 50 entitas dan individu termasuk perusahaan gas terbesar Rusia.
Bulgaria, yang hampir sepenuhnya bergantung pada impor gas Rusia, mengatakan telah memenuhi semua kewajiban kontraktualnya dengan Gazprom dan skema pembayaran baru yang diusulkan melanggar pengaturan.
Kepala Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Andriy Yermak mengatakan Rusia "memulai pemerasan gas Eropa".
Peringatan Kementerian Pertahanan Rusia kepada Inggris
Kementerian Pertahanan Rusia memperingatkan tanggapan proporsional secepatnya jik Inggris melanjutkan provokasi atas rezim Kyiv.
Peringatan itu dikeluarkan setelah Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey, menggambarkan serangan Ukraina di tanah Rusia menghantam pasokan dan mengganggu logistik sebagai "benar-benar sah".
Baca juga: IAEA akan Bantu Ukraina Pulihkan Fasilitas Tenaga Nuklir yang Rusak Akibat Serangan Rusia
Baca juga: Bantu Lawan Rusia, Jerman akan Pasok Tank Anti-pesawat Gepard ke Ukraina
Zelensky yakin Rusia mengacaukan situasi di Transnistria Moldova
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan yakin Rusia sedang mencoba untuk mengacaukan situasi di wilayah Transnistria Moldova setelah serangkaian ledakan di sana.
DIa menambahkan bahwa angkatan bersenjata Ukraina siap untuk kemungkinan eskalasi oleh pasukan Rusia di wilayah yang diduduki sementara.
“Tujuannya jelas; untuk mengacaukan situasi di kawasan itu, untuk mengancam Moldova. Mereka menunjukkan bahwa jika Moldova mendukung Ukraina, akan ada langkah-langkah tertentu,” kata Zelensky dalam pidato nasional terbarunya.
Rusia telah menolak untuk mengesampingkan wilayah yang memisahkan diri dari Moldova, Transnistria, yang ditarik ke dalam perang Ukraina
Zelensky: dunia memiliki hak untuk membela diri
Zelensky mengatakan "dunia bebas memiliki hak untuk membela diri" setelah memperkirakan bahwa Rusia bermaksud untuk tidak hanya merebut wilayah Ukraina tetapi untuk "memecah seluruh pusat dan timur Eropa" dan "menghadapi pukulan global terhadap demokrasi".
Liz Truss minta sekutu Ukraina gandakan produksi militer
Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, diperkirakan akan meminta sekutu Ukraina untuk "meningkatkan" dan "menggandakan" produksi militer termasuk pesawat dan tank dalam pidato yang akan disampaikan pada hari Rabu (27/4/2022).
Truss mengatakan pendekatan baru Inggris "akan didasarkan pada tiga bidang: kekuatan militer, keamanan ekonomi dan aliansi global yang lebih dalam".
"Kemenangan Rusia akan memiliki konsekuensi yang mengerikan di seluruh dunia," kata Truss.
“Kami harus bersiap untuk jangka panjang dan menggandakan dukungan kami untuk Ukraina."
Baca juga: Kyiv Robohkan Monumen Era Soviet yang Jadi Lambang Persahabatan Rusia-Ukraina
Baca juga: Lebih dari 300.000 Km Persegi Tanah di Ukraina Dipenuhi Ranjau
Pengiriman 50 sistem antipesawat ke Ukraina
Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht mengatakan Jerman akan mengizinkan pengiriman 50 sistem antipesawat ke Ukraina.
Lambrecht menyebut pemerintah telah setuju untuk menandatangani pengiriman sekitar 50 sistem senjata anti-pesawat Gepard.
Swiss mengatakan telah memblokir Jerman dari pengiriman amunisi buatan Swiss yang digunakan dalam sistem anti-pesawat Gepard ke Ukraina.
Janji Amerika untuk Ukraina
Amerika Serikat berjanji untuk menggerakkan "langit dan bumi" untuk membantu Ukraina memenangkan pertempurannya melawan invasi Rusia saat menjadi tuan rumah pembicaraan pertahanan di Jerman dengan sekutu dari 40 negara pada Selasa (26/4/2022).
Pertemuan tersebut dipimpin oleh menteri pertahanan AS, Lloyd Austin, setelah pertemuannya dengan Zelensky pada Minggu.
Austin mengatakan barat bersiap untuk membantu Ukraina untuk "jangka panjang" dan akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan persenjataannya.
Australia akan kirim senjata ke Ukraina
Australia akan mengirim enam howitzer dan amunisi M777 ke Ukraina sebagai bagian dari paket A$26,7 juta sebagai tanggapan atas “invasi brutal, tak henti-hentinya dan ilegal Rusia”, kata pernyataan dari Perdana Menteri Scott Morrison dan Menteri Pertahanan Peter Dutton, Rabu (27/4/2022).
Baca juga: Ukraina Butuh 5 Miliar Dolar AS per Bulan, IMF Buatkan Rekening Khusus
Baca juga: Sederet Taktik Amerika demi Melihat Kekalahan Tentara Rusia di Perang Ukraina, Apa Saja?
Guterres ke Moskow
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, melakukan perjalanan ke Moskow dan, dalam konferensi pers bersama dengan menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, Guterres mengatakan PBB “siap untuk sepenuhnya memobilisasi sumber daya manusia dan logistiknya untuk membantu menyelamatkan nyawa di Mariupol”.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereschuk, mengatakan "tidak ada gunanya" di PBB jika tidak ada koridor kemanusiaan yang nyata dari Mariupol.
Guterres juga bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menggambarkan situasi di kota Mariupol yang terkepung sebagai "tragis" dan "rumit".
Moskow dan Kyiv melanjutkan pembicaraan online, kata Putin.
Rusia enggan adakan pembicaraan damai di Mariupol
Rusia telah menolak proposal Ukraina untuk mengadakan pembicaraan damai di Mariupol.
Lavrov mengatakan masih terlalu dini untuk berbicara tentang siapa yang akan menjadi penengah dalam setiap negosiasi, tetapi dia mengatakan Moskow berkomitmen untuk solusi diplomatik melalui pembicaraan di Ukraina.
Situasi Chernobyl
Kepala pengawas atom PBB telah mengutuk pendudukan Rusia atas pembangkit nuklir Chernobyl, menggambarkannya sebagai "sangat, sangat berbahaya".
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, memimpin misi ahli ke tiga untuk “mengirimkan peralatan, melakukan penilaian radiologis, dan memulihkan sistem pemantauan pengamanan”.
Baca juga: Rusia Tolak Tawaran Ukraina untuk Negosiasi di Mariupol: Mereka Ingin Pentaskan Adegan Memilukan
Zelensky memperingatkan dunia setelah Rusia serang fasilitas nuklir Ukraina
Zelensky mengatakan "tidak seorang pun di dunia dapat merasa aman" setelah Rusia mengancam fasilitas nuklir Ukraina dan menyerukan "kontrol global" atas fasilitas nuklir dan teknologi nuklir Rusia setelah bertemu dengan direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi.
“Tidak ada negara lain di dunia sejak 1986 yang menimbulkan ancaman besar terhadap keamanan nuklir, ke Eropa dan dunia” katanya.
Komentar PM Inggris
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia tidak mengharapkan Putin untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Johnson mengatakan Putin “memiliki banyak ruang untuk bermanuver” dan bisa mundur.
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)