Mau Melamar di Atas Kapal Jepang, Ternyata Tenggelam dan Hilang Bersama Calon Isteri
Beberapa kisah menarik muncul dari kecelakaan kapal wisata Kazu I di Hokkaido 23 April tenggelam di Shiretoko ujung paling timur Hokkaido.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Beberapa kisah menarik muncul dari kecelakaan kapal wisata Kazu I di Hokkaido 23 April tenggelam di Shiretoko ujung paling timur Hokkaido.
Salah satunya rencana mengagetkan seorang pria Tomoya Suzuki yang akan melamar mendadak calon isterinya di atas kapal tersebut. Keduanya masih hilang hingga saat ini (28/4/2022).
"Saya cuma ingin dia segera ditemukan. Jenazahnya juga tidak apa biar cepat bisa kami kebumikan," kata ayah Suzuki kepada pers Senin lalu.
Sambil menangis ayah Suzuki menceritakan rencana mengagetkannya untuk melamar calon isterinya di atas kapal milik Kapal Wisata Shiretoko.
"Saya diceritakan putera saya itu membeli cincin kawin diam-diam karena rencana mau melamar calon isteri di atas kapal tersebut," paparnya lagi.
Keluarga Tomoya Suzuki di Kota Kitami, Hokkaido, yang diyakini berada di kapal dalam kecelakaan di lepas pantai Semenanjung Shiretoko di Hokkaido dan jasad Tomoya belum ditemukan hingga kini.
Tomoya berencana untuk melamar di kapal tersebut lalu menyerahkan surat nikah ke Balai Kota Kitami dengan seorang wanita yang dikencani.
Menurut paman dari Suzuki, Tomoya Suzuki dari Kota Kitami berencana untuk naik perahu wisata dengan seorang wanita yang berkencan pada tanggal 23 April lalu namun terjadi kecelakaan.
Setelah kecelakaan itu, sebagai hasil dari diskusi antara Bapak Suzuki dan orang tua perempuan, keluarga Bapak Suzuki mengunjungi Balai Kota Kitami pada tanggal 26 April dan mengajukan akta nikah atas nama mereka.
Pencatatan nikah tidak diterima, tetapi laki-laki itu berkata, “Tomoya ingin menikahinya, jadi saya mengajukan akta nikah. Saya kira prosedurnya sulit, tetapi saya ingin Anda menerimanya atas nama putera saya.”
Di Jepang pencatatan pernikahan harus orang yang bersangkutan yang menyerahkan sendiri surat nikah tersbeut ke kantor walikota yang bersangkutan.
Kisah menarik lainnya adalah tanda-tanda seseorang dengan ucapan lain daripada biasanya.
"Saat meninggalkan saya dia berkata terima kasih Sayonara. Hokkaido pasti dingin sekali ya sulit sekali ya. Ternyata dia tidak kembali lagi. Saya sudah punya firasat aneh saat itu sebenarnya," papar teman Yoshiya Hayashi (78) dari kota Arita prefektur Saga.
Hayashi dan temannya, Kensuke Iwanaga (74) ikut bersama kapal wisata tersebut dan ditemukan meninggal.
Demikian pula jasad lain yang ditemukan adalah Shunsuke Koike (28) dari Wakamatsu Aizu prefektur Fukushima.
Selain Nanako Kato (3) gadis kecil yang ditemukan 24 April 2022, tetapi orang tuanya belum ditemukan sampai saat ini.
Hari ini 2 orang lagi ditemukan sehingga total baru 13 orang ditemukan dari 24 penumpang dan 2 awak kapal kapten Noriyuki Toyoda, 54 tahun, dan anggota dek, Sei Soyama, 27 tahu.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta cash back Rp.10 juta diberikan sekolah Jepang saat ini bagi muridnya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.