Serangan Udara Israel di Suriah Disebut Tewaskan 9 Tentara
Seorang pemantau perang mengatakan serangan udara Israel di dekat Ibu Kota Suriah, Damaskus menewaskan sembilan militan, Rabu (27/4/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
Serangan Israel awal Maret
Pada awal Maret, dua perwira dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran tewas dalam serangan Israel terhadap sasaran di Suriah.
Korps Pengawal Revolusi Islam adalah cabang militer Iran yang didirikan setelah Revolusi Islam pada 1979, dan memegang kekuasaan politik dan ekonomi yang cukup besar di negara itu.
Pasukan elit Quds adalah lengan operasi asing Pengawal dan terdaftar sebagai kelompok teror oleh AS.
Konflik di Suriah dimulai dengan penindasan brutal terhadap protes damai dan meningkat untuk menarik kekuatan asing dan anggota kelompok bersenjata global.
Perang ini telah menewaskan hampir 500.000 orang dan menelantarkan setengah dari populasi negara itu.
Baca juga: Pejuang Suriah Dilaporkan akan Bantu Rusia Berperang di Ukraina Timur
Peringatan Dewan Keamanan PBB
Dalam briefing kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (26/4/2022), utusan khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen memperingatkan konflik di Ukraina tidak boleh mengalihkan perhatian dari situasi mengerikan di Suriah.
“Suriah adalah konflik panas, bukan konflik beku,” katanya.
Dia mencatat insiden yang terjadi bulan ini di Suriah yang melibatkan angkatan bersenjata Israel, Turki, Rusia dan Amerika Serikat.
“Saya khawatir salah satu dari titik nyala ini dapat lebih diperburuk oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di luar Suriah,” kata Pedersen.
Dikutip cbsnews, sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di dalam negeri, menargetkan posisi pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan kelompok militan Syiah Hizbullah.
Konflik di Suriah dimulai dengan penindasan brutal terhadap protes damai dan meningkat untuk menarik kekuatan asing dan jihadis global. Ini telah membunuh hampir 500.000 orang.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)