Cara Adolf Hitler Bunuh Diri, Tak Ingin Tubuhnya Bernasib Seperti Mussolini
Tubuhnya dibakar di atas bunker Kerajaan Ketiga Nazi, dekat taman Kekanseliran Jerman di Berlin yang sudah terkepung pasukan Rusia.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Sepanjang siang hingga sore itu, langit Berlin kelabu. Asap mesiu, kebakaran, dan sisa pengeboman memenuhi kota. Ketiga kurir itu berhasil menembus rumitnya berlapis kepungan Tentara Merah.
Sayang, Laksamana Doenitz dan Jenderal Schorner yang hendak mereka tuju, ternyata sudah ditahan pasukan Sekutu.
Testamen itu dikubur di suatu tempat rahasia, tapi akhirnya tetap bisa dikuasai pasukan Sekutu setelah Berlin jatuh.
Sepanjang hari itu banyak hal terjadi di bunker. Sejumlah perwira minta izin meninggalkan bunker, dan disetujui Hitler.
Sorenya, kabar buruk tiba dari Italia. Benitto Mussolini, teman dekat Hitler dan tokoh fasis, tertangkap dan dieksekusi bersama selirnya, Clara Petacci.
Kematian mengenaskan Mussolini sudah terjadi dua hari sebelumnya. Mayatnya dilemparkan ke tanah lapang dan kemudian digantung berhari-hari di pusat kota Milan.
Gambaran buruk itu kemungkinan semakin memperkokoh tekad Hitler, untuk tidak jatuh hidup-hidup ke tangan pasukan Rusia yang mengepungnya.
Hitler Siapkan Kematiannya di Bunker
Menjelang malam, Hitler mempersiapkan kematiannya. Tiga anjing kesayangannya dieksekusi. Satu diracun, dua lain ditembak mati.
Dua sekretarisnya ia panggil, disodori kapsul racun sianida, jika mereka menghendaki. Frau Yunge, satu di antara sekretarisnya ia perintahkan menghancurkan berkas di laci meja ruangannya.
Hitler memerintahkan siapapun di bunker untuk tidak tidur sebelum ia perintahkan. Banyak yang menduga, waktunya telah tiba dan ini kesempatan mengucapkan selamat tinggal kepadanya.
Selepas malam, sekira pukul 02.30, Hitler keluar kamar, menuju ruang makan. Ada 20 orang di ruangan itu, kebanyakan perempuan dan para pembantu pribadinya.
Hitler menyalami semua yang berbaris di ruangan, pandangan matanya sayu, kelabu, dan seperti menembus I tembok-tembok bunker yang kokoh.
Sedikit kata-kata dan pesannya. Hitler kemudian masuk lagi ke kamar pribadinya. Mereka yang di luar diliputi ketegangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.