Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serbia Pamer Rudal Baru dari China di Tengah Perang Rusia-Ukraina

Serbia meluncurkan rudal surface-to-air baru buatan China yang ditampilkan secara publik pada Sabtu (30/4/2022).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Serbia Pamer Rudal Baru dari China di Tengah Perang Rusia-Ukraina
Asia Times
Menurut studi, rudal-rudal China bisa hancurkan pangkalan militer AS dalam hitungan jam 

Rudal cangging surface-to-air HQ-22 China yang versi ekspornya dikenal sebagai FK-3, dikirim bulan lalu oleh sejumlah pesawat angkut Angkatan Udara China.

Angkutan ini diyakini adalah pengiriman persenjataan melalui udara oleh China ke Eropa yang terbesar yang pernah ada.

Meskipun Serbia mendukung resolusi PBB yang mengutuk serangan berdarah Rusia di Ukraina, Beograd tidak menjatuhkan sanksi terhadap sekutunya itu.

Pemerintah Serbia juga tidak secara langsung mengritik penyerangan brutal yang dilakukan pasukan Rusia.

Serbia berusaha untuk menyeimbangkan hubungan dengan NATO dan aspirasi untuk bergabung dengan UE, dengan aliansi agama, etnis, dan politiknya yang berusia berabad-abad dengan Rusia.

Baca juga: Rusia Minta AS dan NATO Berhenti Pasok Senjata ke Ukraina: Menghambat Negosiasi Damai

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-67, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Penolakan dari Barat

Kanselir Jerman Olaf Scholz (kiri) berbicara dengan Menteri Kehakiman Marco Buschmann pada awal pertemuan kabinet keamanan di Kanselir di Berlin, pada 23 Februari 2022.
Kanselir Jerman Olaf Scholz (kiri) berbicara dengan Menteri Kehakiman Marco Buschmann pada awal pertemuan kabinet keamanan di Kanselir di Berlin, pada 23 Februari 2022. (MICHELE TANTUSSI / POOL / AFP)

Dilansir DW, Amerika Serikat (AS) sebelumnya sudah meminta Serbia agar tidak membeli sistem pertahanan udara dari China.

Berita Rekomendasi

Pengiriman sistem rudal FK-3 mendorong beberapa negara Barat termasuk Jerman, untuk memperingatkan Beograd bahwa mereka mengharapkan negara Balkan itu untuk menyelaraskan kebijakan luar negerinya dengan Uni Eropa jika ingin mempertahankan keinginannya bergabung dengan blok tersebut.

Pemerintah koalisi Jerman telah memperjelas bahwa kawasan Balkan berada di urutan teratas dalam daftar prioritas kebijakan luar negerinya.

Satu sinyal awal ke arah ini adalah pencalonan anggota parlemen Partai Hijau Manuel Sarrazin sebagai wakil khusus pemerintah untuk Balkan Barat.

Koalisi pemerintahan dari Sosial Demokrat, Aliansi 90/Partai Hijau, dan Partai Demokrat Bebas telah mengintensifkan keterlibatan Balkan sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas