Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Jarah Kendaraan Pertanian Senilai Rp 72,6 Miliar dari Ukraina lalu Dikirim ke Chechnya

Rusia menjarah semua peralatan dari sebuah dealer peralatan militer pertanian di Ukraina dan mengirimkannya ke Chechnya.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Rusia Jarah Kendaraan Pertanian Senilai Rp 72,6 Miliar dari Ukraina lalu Dikirim ke Chechnya
Ist
Tentara Rusia memasang bendera Uni Sovyet pada kendaraan lapis baja mereka. -- Rusia menjarah semua peralatan dari sebuah dealer peralatan militer pertanian di Ukraina dan mengirimkannya ke Chechnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia menjarah semua peralatan dari sebuah dealer peralatan militer pertanian di Ukraina dan mengirimkannya ke Chechnya, kata seorang pengusaha di Melitopol.

Namun setelah menempuh perjalanan lebih dari 700 mil atau sekitar 1.126 kilometer, para penjarah tidak dapat menggunakan jarahannya karena dikunci dari jarak jauh.

Dikutip dari CNN, selama beberapa minggu terakhir, semakin banyak laporan tentang pasukan Rusia yang menjarah peralatan pertanian, biji-bijian, dan bahkan bahan bangunan.

Tetapi pemindahan peralatan pertanian yang berharga dari dealer John Deere di Melitopol menunjukkan operasi yang semakin terorganisir, yang bahkan menggunakan transportasi militer Rusia sebagai bagian dari penjarahan.

Menurut CNN, peralatan itu telah dipindahkan dari dealer Agrotek di Melitopol, yang telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak awal Maret.

Baca juga: Menlu Rusia Sebut Hitler Berdarah Yahudi, Israel dan Ukraina Tersinggung

Baca juga: Usai Malam Bergejolak di Azovstal, Komandan Ukraina: Kami Mencoba yang Terbaik untuk Proses Evakuasi

Secara keseluruhan barang-barang jarahan tersebut nilainya hampir 5 juta dolar, atau setara dengan Rp 72,6 miliar, di mana pemaneng gabungan saja pemanen gabungan saja masing-masing bernilai 300.000 dolar atau Rp 4,3 miliar.

Seorang sumber mengatakan proses penjarahan dimulai dengan mengambil dua mesin pemanen gabungan, sebuah traktor dan sebuah seeder.

Berita Rekomendasi

Selama beberapa minggu berikutnya, segala sesuatu yang lain telah diambil di semua 27 buah mesin pertanian.

Salah satu truk flat-bed yang digunakan, dan tertangkap kamera, memiliki tulisan "Z" putih di atasnya dan tampak seperti truk militer.

Sumber yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan ada kelompok saingan pasukan Rusia, beberapa akan datang di pagi hari dan beberapa di malam hari.

Beberapa mesin dibawa ke desa terdekat, tetapi beberapa di antaranya memulai perjalanan darat yang panjang ke Chechnya.

Kecanggihan mesin yang dilengkapi GPS membuat perjalanannya bisa terlacak, di mana itu terakhir dilacak ke desa Zakhan Yurt di Chechnya.

Peralatan yang diangkut ke Chechnya, termasuk mesin pemanen gabungan juga dapat dikendalikan dari jarak jauh.

"Ketika penjajah membawa pemanen curian ke Chechnya, mereka menyadari bahwa mereka bahkan tidak dapat menyalakannya, karena pemanen dikunci dari jarak jauh," kata sumber tersebut.

Peralatan sekarang tampaknya berada di sebuah peternakan dekat Grozny.

Baca juga: Serangan Udara Rusia Hancurkan Landasan Pacu Bandara Utama di Odessa

Baca juga: Di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina, Putin Dikabarkan akan Jalani Operasi Pengangkatan Kanker

Tetapi sumber tersebut mengatakan para penjarah kemungkinan telah menemukan konsultan di Rusia yang mencoba untuk membobol kunci peralatan.

"Bahkan jika mereka menjual pemanen untuk suku cadang, mereka akan mendapatkan uang," kata sumber itu.

Sumber lain di wilayah Melitopol mengatakan pencurian oleh unit militer Rusia telah meluas ke biji-bijian yang disimpan di silo, di wilayah yang menghasilkan ratusan ribu ton tanaman per tahun.

Satu sumber mengatakan "penjajah menawarkan petani lokal untuk membagi keuntungan mereka 50 persen hingga 50 persen".

Tetapi para petani yang mencoba bekerja di daerah-daerah yang diduduki oleh pasukan Rusia tidak dapat memindahkan hasil panen mereka.

"Tidak ada satu pun lift yang berfungsi. Tidak ada pelabuhan yang berfungsi. Anda tidak akan mengambil biji-bijian ini dari wilayah pendudukan ke mana pun," katanya.

Jadi pasukan Rusia hanya mengambil biji-bijian, kata sumber itu.

"Mereka mencurinya, membawanya ke Krimea dan hanya itu," tambahnya.

Pekan lalu wali kota Melitopol memngunggah video yang menunjukkan konvoi truk meninggalkan Melitopol yang diduga sarat dengan gandum.

"Kami memiliki bukti yang jelas bahwa mereka menurunkan gandum dari lift kota Melitopol. Mereka merampok lift bersama dengan pertanian swasta," kata wali kota.

Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas