Rusia Tingkatkan Kepungan di Pabrik Baja Mariupol saat Rombongan Pertama Warga Tiba di Zaporizhzhia
Pasukan Rusia menembaki dan berusaha menyerbu pabrik baja Azovstal di, Mariupol, ketika konvoi pengungsi pertama telah mencapai kota Zaporizhzhia.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia menembaki dan berusaha menyerbu pabrik baja Azovstal di Mariupol, ketika konvoi pengungsi pertama dari pabrik tersebut telah mencapai kota Zaporizhzhia.
Dilansir The Guardian, pabrik baja Azovstal merupakan benteng pertahanan terakhir tentara dan warga sipil Ukrana di wilayah Mariupol.
Sebelumnya, lebih dari 100 warga sipil berhasil melarikan diri dari pabrik baja itu.
Palang Merah (ICRC) mengatakan ratusan warga sipil dievakuasi dengan konvoi bus dan ambulans bersama tim ICRC dan PBB.
Ada pula yang bergabung dengan keluarga dan individu dengan kendaraan pribadi.
Namun, masih ada warga yang terjebak di sana.
Para pejabat mengatakan sekitar 200 warga sipil, termasuk anak-anak, masih terperangkap dalam jaringan bunker bawah tanah dan terowongan itu.
Ada sekitar 2.000 tentara Ukraina yang terperangkap bersama mereka.
Baca juga: DW Beri Penghargaan Kepada Dua Pewarta Perang Mariupol
Baca juga: 100 Warga Sipil Ukraina Dievakuasi dari Pabrik Baja Azovstal di Mariupol
Rekaman video menunjukkan asap tebal di langit di atas lokasi pabrik.
Pada hari Selasa (3/4/2022), ICRC menyebut rombongan pertama sudah sampai di Zaporizhzhia.
Beberapa orang terluka.
Ada pula warga yang pergi ke arah lain secara mandiri tanpa pendamping.
Pada Selasa malam, presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengkonfirmasi bahwa para pengungsi telah mencapai tempat yang aman sementara bahwa pasukan Rusia berusaha menyerbu pabrik baja.
"Kami akhirnya mendapatkan hasil, hasil pertama dari operasi evakuasi kami dari Azovstal di Mariupol, yang telah kami lakukan sejak lama," katanya.