Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Tingkatkan Kepungan di Pabrik Baja Mariupol saat Rombongan Pertama Warga Tiba di Zaporizhzhia

Pasukan Rusia menembaki dan berusaha menyerbu pabrik baja Azovstal di, Mariupol, ketika konvoi pengungsi pertama telah mencapai kota Zaporizhzhia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Rusia Tingkatkan Kepungan di Pabrik Baja Mariupol saat Rombongan Pertama Warga Tiba di Zaporizhzhia
Dimitar DILKOFF / AFP
Orang-orang yang dievakuasi dari pabrik Azovstal Mariupol tiba dengan bus di area pendaftaran dan pemrosesan untuk pengungsi internal di Zaporizhzhia pada 3 Mei 2022. Pasukan Rusia menembaki dan berusaha menyerbu pabrik baja Azovstal di, Mariupol, ketika konvoi pengungsi pertama telah mencapai kota Zaporizhzhia. 

"Butuh banyak usaha, negosiasi panjang dan berbagai mediasi."

"Hari ini 156 orang tiba di Zaporizhzhia. Wanita dan anak-anak."

"Mereka telah berada di tempat penampungan selama lebih dari dua bulan."

"Bayangkan saja! Misalnya, seorang anak berusia enam bulan, dua di antaranya berada di bawah tanah, melarikan diri dari bom dan penembakan."

"Kini, orang-orang ini benar-benar aman. Mereka akan mendapatkan bantuan."

Orang-orang yang dievakuasi dari pabrik Azovstal Mariupol tiba dengan bus di area pendaftaran dan pemrosesan untuk pengungsi internal di Zaporizhzhia pada 3 Mei 2022.
Orang-orang yang dievakuasi dari pabrik Azovstal Mariupol tiba dengan bus di area pendaftaran dan pemrosesan untuk pengungsi internal di Zaporizhzhia pada 3 Mei 2022. (Dimitar DILKOFF / AFP)

Pengungsi yang tampak kelelahan, termasuk anak-anak kecil dan pensiunan yang membawa tas, turun dari bus di tempat parkir di sebuah pusat perbelanjaan.

"Saya tidak percaya saya berhasil, kami hanya ingin istirahat," kata Alina Kozitskaya.

Berita Rekomendasi

Seorang wanita paruh baya berjalan menjauh dari bus evakuasi sambil menangis.

Ia kemudian dihibur oleh seorang pekerja sosial.

Beberapa wanita yang menyapa konvoi mengangkat spanduk-spanduk buatan tangan, meminta pihak berwenang Ukraina untuk mengevakuasi para prajurit – kerabat dan orang yang mereka cintai – yang terjebak di Azovstal dan dikepung oleh pasukan Rusia.

"Kami takut … orang-orang akan ditinggalkan di sana. Kami tidak melihat tanda-tanda bantuan," kata Ksenia Chebysheva (29), yang suaminya adalah salah satu pasukan batalyon Azov di sana.

Chebysheva hanya mendengar bahwa suaminya masih hidup pada tanggal 26 April, tetapi tidak ada kabar lagi sejak itu.


PBB mengkonfirmasi "evakuasi yang berhasil" dari 101 warga sipil dalam operasi lima hari.

"Perempuan, laki-laki, anak-anak dan orang tua akhirnya bisa meninggalkan bunker di bawah pabrik baja dan melihat sinar matahari setelah dua bulan," kata Osnat Lubrani, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas