Bentuk Dewan Tata Kelola Informasi, AS Mulai Sensor Narasi Kontra Negara
Rachel Marsden menunjuk gejala itu semakin terlihat ketika Presiden AS Joe Biden mengumumkan pembentukan Dewan Tata Kelola Disinformasi pada 27 April.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Prancis juga telah mempertimbangkan melibatkan perusahaan rintisan yang didanai pertahanan dalam upaya tersebut.
Kanada juga telah beralih ke aparat keamanannya untuk membentuk lanskap informasi Kanada, setidaknya dua kali.
Badan Keamanan Komunikasi, agen mata-mata elektronik negara itu, telah men-tweet interpretasinya sendiri tentang peristiwa Ukraina sebagai fakta yang tak terbantahkan.
Mereka secara rutin juga mencela interpretasi Rusia sebagai tidak valid.
Tetapi lembaga keamanan Kanada bukanlah yang pertama dalam upaya mencegah pemikiran warga menyimpang dari pesan negara.
Gunakan Taktik di Afghanistan
Di bawah Perdana Menteri Justin Trudeau, angkatan bersenjata negara itu mengerahkan kampanye propaganda tingkat militer selama berbulan-bulan.
Menurut CBC News, mereka menggunakan taktik yang diasah selama perang di Afghanistan, untuk mengalihkan perhatian orang-orang Kanada yang tidak curiga terhadap narasi Trudeau tentang Covid-19.
Tidak mau kalah, spesialis perang psikologis dari brigade ke-77 angkatan bersenjata Inggris juga telah bekerja untuk membentuk pesan yang mendukung kebijakan pemerintah terkait Covid-19 dan melawan apa pun yang bertentangan dengan Rusia.
Angkatan Darat Inggris mengerahkan dua ahli dalam melawan disinformasi. Mereka akan memberi nasihat dan mendukung NATO.
Mereka ingin memastikan warganya memiliki informasi yang tepat untuk melindungi diri mereka sendiri dan demokrasinya dilindungi dari operasi disinformasi jahat yang digunakan musuh.
Ini dikemukakan Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, tahun lalu.
Fakta keamanan publik dan disinformasi tiba-tiba secara rutin digabungkan harus mengkhawatirkan para pembela demokrasi.
Terorisme, kesehatan, dan sekarang disinformasi semuanya berfungsi sebagai dalih untuk pengikisan cepat kebebasan publik.
Menurut Rachel Marsden, semuanya berkedok melindungi dari aktor jahat.
“Tapi apakah kita benar-benar lebih aman? Atau kita hanya semakin kurang bebas?” tanya Rachel.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)