Menlu RI Akan Temui Sekjen PBB Jelang KTT ASEAN-AS di Washington DC
Pertemuannya dengan Guterres membahas masalah-masalah mendesak, termasuk situasi di Ukraina, Myanmar, dan Afghanistan.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi dijadwalkan akan menemui Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Amerika Serikat (AS).
Hal ini terungkap lewat unggahan Menlu RI melalui twiter-nya pada Jumat (6/5/2022).
Pertemuannya dengan Guterres membahas masalah-masalah mendesak, termasuk situasi di Ukraina, Myanmar, dan Afghanistan.
“Hari ini, akan mengadakan pertemuan dengan UNSG @antonioguterres dan Kepresidenan #UNSC untuk membahas masalah-masalah mendesak, termasuk situasi di Ukraina, Myanmar, dan Afghanistan,” kata Retno lewat twitnya.
Baca juga: Menlu Retno Marsudi Resmikan Gedung KBRI Ankara, Dilengkapi Panel Surya & Fasilitas Ramah Difabel
Retno mengungkapkan kalau dirinya sudah tiba di New York dan mengawali agendanya dengan melakukan video conference untuk persiapan kunjungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Washington DC.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan menghadiri KTT Asean-AS pada minggu depan, atau tepatnya pada 12-13 Mei 2022.
Dalam KTT ASEAN – AS akan membahas sejumlah isu, khususnya untuk mengatasi krisis politik yang memburuk di Myanmar.
Isu Ukraina dan Afghanistan kemungkinan juga akan dibahas dalam pertemuan tersebut.
“Halo New York! (05/05) Mengawali tadi malam dengan video conference untuk persiapan kunjungan Presiden @Jokowi ke Washington DC minggu depan untuk ASEAN - US Special Summit,” tulisnya.
Baca juga: Menlu Retno Marsudi Resmikan Gedung KBRI Ankara, Dilengkapi Panel Surya & Fasilitas Ramah Difabel
Dalam unggahan sebelumnya, Menlu Retno juga membeberkan bahwa dirinya melakukan telepon singkat Utusan Khusus PBB untuk Myanmar, Noeleen Heyzer.
Keduanya membahas situasi di Myanmar hingga membahas kerja sama perempuan dan perdamaian.
“Panggilan telepon singkat yang baik dengan Utusan Khusus PBB untuk Myanmar, Noeleen Heyzer (04/05). Kami membahas kerja sama perempuan, perdamaian dan keamanan serta situasi di Myanmar,” ujarnya.