Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beri Peringatan Keras untuk Barat, Rusia akan Terbangkan Pesawat Kiamat di Hari Kemenangan 9 Mei

Presiden Rusia, Vladimir Putin dilaporkan akan mengirim peringatan kepada Barat saat perayaan Hari Kemenangan pada Senin (9/5/2022) mendatang.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Beri Peringatan Keras untuk Barat, Rusia akan Terbangkan Pesawat Kiamat di Hari Kemenangan 9 Mei
RussiaToday/Wikipedia
DOOMSDAY PLANE - Pesawat khusus untuk pusat komando Rusia jika terjadi perang semesta menggunakan senjata nuklir produksi Ilyushin. Pesawat ini dibuat di era Uni Soviet dan kini akan dimodernisasi menggunakan rancangan baru. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin dilaporkan akan mengirim peringatan kepada Barat saat perayaan Hari Kemenangan pada Senin (9/5/2022) mendatang.

Tahun ini merupakan peringatan ke-77 kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman.

Dilansir Reuters, Putin rencananya akan berpidato di Lapangan Merah di depan parade pasukan militer, tank, roket, dan rudal balistik antarbenua. 

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, parade kekuatan udara yang mencakup pesawat tempur supersonik, pembom supersonik strategis Tu-160, dan pesawat komando 'hari kiamat' Il-80 akan melintas di atas Katedral St Basil.

Menurut laporan Reuters, ini akan jadi penampilan pertama Ilyushin Il-80 dalam parade Hari Kemenangan sejak 2010.

Ilyushin
Ilyushin (Angkasa)

Baca juga: Rusia Diperkirakan Gelontorkan Belasan Triliun Rupiah per Hari untuk Perang di Ukraina

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-73, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Pesawat airborne command and control Rusia ini difungsikan sebagai pusat komando udara untuk pejabat Rusia, termasuk Presiden, jika terjadi perang nuklir.

Dalam skenario itu, Il-80 dirancang untuk menjadi pusat komando jelajah Presiden Rusia.

BERITA TERKAIT

Pesawat ini dikemas dengan teknologi, tetapi detail spesifik adalah rahasia negara Rusia.

Data terbaru Kementerian Pertahanan Rusia, lapor Newsweek, menunjukkan bahwa parade Hari Kemenangan tahun ini akan dikurangi secara signifikan.

Diketahui pada tahun lalu, 12.000 tentara dan 191 kendaraan militer tampil dalam parade.

Kementerian belum menjelaskan pengurangan tersebut, meskipun sejumlah besar tentara dan perangkat keras militer terlibat perang di Ukraina.

Putin berulang kali menyamakan perang di Ukraina dengan perlawanan Uni Soviet terhadap Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler yang menyerang pada 1941.

"Upaya untuk menenangkan agresor pada malam Perang Patriotik Hebat ternyata merupakan kesalahan yang merugikan rakyat kita," kata Putin pada 24 Februari ketika dia mengumumkan 'operasi militer khusus' di Ukraina.

"Kami tidak akan membuat kesalahan seperti itu untuk kedua kalinya, kami tidak berhak."

Putin menganggap perang di Ukraina sebagai pertempuran untuk melindungi penutur bahasa Rusia di sana dari penganiayaan oleh Nazi.

Seorang pria berswafoto saat berdiri di depan tank Rusia yang hancur di desa Andriivka, di wilayah Kyiv pada 17 April 2022. Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Seorang pria berswafoto saat berdiri di depan tank Rusia yang hancur di desa Andriivka, di wilayah Kyiv pada 17 April 2022. Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Pemimpin berusia 69 tahun itu juga berusaha melawan ancaman terhadap Rusia karena ekspansi NATO di negara-negara bekas Uni Soviet.

Ukraina dan Barat menolak klaim fasisme sebagai omong kosong dan mengatakan Putin mengobarkan perang agresi yang tidak beralasan.

Uni Soviet kehilangan 27 juta orang dalam Perang Dunia Kedua, lebih banyak dari negara mana pun.

Selain kekalahan Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte di tahun 1812, kekalahan Nazi Jerman adalah kemenangan militer paling dihormati Rusia, meskipun kedua invasi bencana dari barat membuat Rusia sangat sensitif tentang perbatasannya.

Perang di Ukraina akan membayangi Hari Kemenangan tahun ini.

Invasi Rusia yang dimulai sejak 24 Februari telah menewaskan ribuan orang dan membuat hampir 10 juta orang mengungsi.

Akibatnya, kini Moskow dicengkeram dengan sejumlah sanksi dari Barat yang dikhawatirkan memicu konfrontasi Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Sejauh ini, Rusia dan AS merupakan kekuatan nuklir terbesar di dunia.

Tahun ini tidak ada pemimpin Barat yang diundang Kremlin selama perayaan.

Padahal kurang dari dua dekade lalu, Presiden AS George W. Bush bergabung dengan Putin untuk perayaan 9 Mei di Moskow.

Militer Rusia saat melakukan parade dalam 'Victory Day' di Moskow, pada Mei 2018
Militer Rusia saat melakukan parade dalam 'Victory Day' di Moskow, pada Mei 2018 (Sputnik)

Baca juga: Dewan Keamanan PBB Dukung Seruan Antonio Guterres untuk Perdamaian Rusia-Ukraina

Baca juga: Ini Strategi Intelijen Inggris Lancarkan Propaganda AntiRusia Selama Bertahun-tahun

Sempat beredar spekulasi bahwa Putin sedang mempersiapkan pengumuman khusus terkait perang Ukraina, antara deklarasi perang atau mobilisasi nasional.

Namun hal ini telah dibantah juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov yang menyebutnya omong kosong.

Amerika Serikat sendiri diketahui juga memiliki pesawat 'hari kiamat' versi Boeing 747 yang banyak dimodifikasi, yang disebut E-4B Nightwatch.

Baru-baru ini, pesawat itu terlihat terbang di dekat Pangkalan Angkatan Udara Edwards California Selatan dan menemani Presiden Joe Biden selama perjalanan Maret ke Eropa untuk membahas perang di Ukraina dengan sekutu NATO.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas