Vaksinasi Hepatitis B Saat Lahir Diklaim Bantu Lawan Infeksi Hati yang Mengancam Jiwa
Penyakit Infeksi Hepatitis B kronis berkembang pada 90 persen bayi baru lahir di Afrika yang terinfeksi saat lahir.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, AFRIKA - Penyakit Infeksi Hepatitis B kronis berkembang pada 90 persen bayi baru lahir di Afrika yang terinfeksi saat lahir.
Hal ini juga umum terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun atau sekitar 30 persen) dan terendah dialami anak yang berusia lebih tua serta orang dewasa yakni mencapai 2 hingga 10 persen.
Mirisnya, banyak orang dapat terinfeksi penyakit ini selama bertahun-tahun tanpa mengetahuinya.
Bayi yang divaksinasi saat lahir memiliki kemungkinan 3,5 kali lebih kecil untuk terinfeksi penyakit infeksi hati yang berpotensi mengancam jiwa.
Meskipun insiden tertinggi terjadi di Afrika Barat, di mana banyak orang hidup dengan Hepatitis B yang tidak terdiagnosis, virus ini ternyata sangat endemik di Afrika sub-Sahara.
Perlu diketahui, vaksinasi dosis kelahiran untuk hepatitis B menawarkan warga Afrika kesempatan untuk berjuang dalam memerangi kasus infeksi hati dan penyakit kanker terkait yang membunuh sekitar 80.000 orang di Afrika setiap tahunnya.
Dikutip dari laman The East African, Senin (9/5/2022), Prof Catherine Spearman dari Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Cape Town mengatakan bahwa bayi yang divaksinasi saat lahir, berpotensi 3,5 kali lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi oleh virus yang berpotensi mengancam jiwa ini.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat berbicara dalam diskusi yang diadakan oleh perusahaan perangkat medis Amerika Serikat (AS) Abbott pada 22 April lalu.
Kanker hati
Menurut Petugas Fokus Hepatitis di Kementerian Kesehatan Uganda, Dr Rachel Beyagira, Institut Kanker Uganda pada 2018 lalu melaporkan bahwa dari 280 kasus kanker hati, 90 persen disebabkan oleh infeksi Hepatitis B kronis.
Di benua itu, sekitar 990.000 infeksi Hepatitis B baru terjadi setiap tahunnya, yang mengakibatkan 80.000 kematian.
Baca juga: Dicurigai Sebagai Penyebab Merebaknya Kasus Hepatitis Akut, Apa Itu Adenovirus?
Sementara hampir 210.000 kasus infeksi baru Hepatitis C yang terjadi menyebabkan sekitar 45.000 kematian.
Dari jumlah tersebut, diperkirakan 360.000 bayi terinfeksi Hepatitis B setiap tahunnya di Afrika sub-Sahara.
Target global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyerukan pengurangan 90 persen kasus baru hepatitis B dan C serta pengurangan 65 persen kematian pada 2030.
"Hanya 2 persen orang Afrika yang hidup dengan infeksi hepatitis B kronis yang menerima diagnosis dan hanya 0,1 persen yang menerima pengobatan," kata WHO.
Benua ini juga tertinggal dari negara-negara lain di dunia dalam hal vaksinasi Hepatitis B.
Karena hanya sekitar 11 persen bayi baru lahir yang telah menerima vaksin dosis lahir, yang diklaim sebagai cara tercepat untuk mengurangi prevalensi.
Di Uganda, Dr Beyagira mengatakan bahwa vaksinasi bayi yang merupakan bagian dari Program Imunisasi Nasional Uganda dan dimulai pada 2002 silam, telah mencapai cakupan lebih dari 90 persen.
Namun, kurangnya vaksin Hepatitis B pada dosis lahir (HepB-BD) dan kesenjangan pengetahuan diantara para tenaga kesehatan telah menjadi hambatan dalam memerangi penyakit ini.
"Uganda belum memiliki BD HepB, Kelompok Penasihat Teknis Imunisasi Nasional Uganda baru menyetujui pengenalannya pada April 2022," jelas Dr Beyagira.
Ia kemudian menyampaikan bahwa sekitar 3.000 kasus infeksi virus Hepatitis B (HBV) kronis baru terjadi di Uganda sebagai akibat dari penularan 'ibu ke anak'.
"Untuk memenuhi target WHO yakni prevalensi Hepatitis B kurang dari 0,1 persen diantara anak usia 5 tahun pada 2030, diperlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk pengujian virus Hepatitis B pada ibu hamil dan vaksin hepatitis B dosis lahir untuk semua bayi dalam waktu 24 jam setelah lahir. Kelahiran dan pengobatan ibu dengan viral load tinggi," tegas Dr Beyagira.
Di sisi lain, Direktur Unit Infeksi Menular Seksual dan Hepatitis Viral di Pusat Biomedis Rwanda, Dr Janvier Serumondo mengatakan bahwa untuk memberantas penyakit ini, sasarannya adalah harus melakukan vaksinasi pada anak-anak.
"Jika kita dapat memvaksinasi setiap anak dalam waktu 24 jam setelah mereka lahir, diikuti dengan setidaknya dua dosis tambahan, kita akan memberantas penyakit ini dan kanker terkait," tegas Dr Serumondo.
Sementara itu, Rwanda telah diakui sebagai salah satu negara dengan rencana eliminasi Hepatitis C yang berhasil pada 2019 hingga 2024 dan telah menyaring 4 juta orang atau 60 persen populasi serta merawat 16 persen dari semua kasus kronis.
Negara itu juga telah dipilih diantara enam negara yang akan menjadi percontohan validasi eliminasi virus Hepatitis B dan Hepatitis C oleh WHO.
Eliminasi didefinisikan sebagai pengurangan insiden, 95 persen untuk virus hepatitis B dan 80 persen untuk infeksi virus hepatitis C serta 65 persen pengurangan kematian pada 2030.
Dr Serumondo kemudian menyampaikan bahwa pelatihan 1.500 personel perawatan kesehatan, kampanye penyaringan dan desentralisasi manajemen hepatitis ke tingkat pusat kesehatan terendah di Rwanda telah membantu dalam mengupayakan perjuangan tersebut.
Pada Desember 2021, kata dia, 6,03 juta orang telah diskrining, 129.549 di antaranya dinyatakan positif.
Diperkirakan 59.584 orang yang hidup dengan HCV telah didiagnosis dan 91,5 persen kasus positif pun diobati.
"Kami berharap dapat meningkatkan akses pengujian HCV dengan memperkenalkan pengujian mandiri HCV," jelas Dr Serumondo.
Sebelumnya pada 2019 lalu, 43 persen bayi yang lahir di seluruh dunia menerima vaksinasi hepatitis B dosis lahir dalam waktu 24 jam setelah dilahirkan, seperti yang direkomendasikan oleh WHO.
Diperkirakan 80 persen pasien kanker hati global berada di Afrika sub-Sahara dan Asia Timur.
Faktor risiko utama kanker hati adalah infeksi virus hepatitis B dan C.
Di Afrika, faktor risiko lainnya adalah paparan aflatoksin, sirosis hati akibat alkohol dan sindrom metabolik.
Infeksi hepatitis B kronis dapat diobati, dan menurut para dokter di Afrika, cara terbaik untuk mencegah penyakit Hepatitis adalah dengan mendapatkan vaksinasi.
Vaksin Hepatitis B biasanya diberikan dalam rangkaian tiga suntikan selama enam bulan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.