Film The 13 Lords of The Shogun, Kisah Kaisar Jepang & Ibunya Akhiri Hidup di Tengah Peperangan
Kaisar Antoku nekat mengakhiri hidup dengan menceburkan diri ke laut bersama ibunya daripada ditangkap pihak lawan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kaisar ke-81 Jepang, Tokihito, biasa disebut Kaisar Antoku (1180-1185) hanya berusia 6 tahun saat meninggal (25 April 1185).
Kaisar Antoku nekat mengakhiri hidup dengan menceburkan diri ke laut bersama ibunya daripada ditangkap pihak lawan.
Kisah tersebut difilmkan dan ditayangkan NHK dalam drama besarnya "The 13 Lords of The Shogun" pada Minggu (8/5/2022) malam.
Selama waktu itu, keluarga Kekaisaran terlibat dalam perjuangan pahit antara klan yang bertikai.
Minamoto no Yoritomo dengan sepupunya Minamoto no Yoshinaka, memimpin pasukan dari klan Minamoto melawan klan Taira, yang mengendalikan kaisar.
Selama Pertempuran laut klimaks Dan-no-ura pada bulan April 1185, nenek Antoku Taira no Tokiko membawanya dan menceburkannya ke laut di Selat Shimonoseki, menenggelamkan kaisar cilik itu daripada membiarkannya ditangkap oleh pasukan lawan.
Baca juga: Alami Kegagalan Sistem Saat Golden Week, Bank SMBC Kena Tegur Badan Jasa Keuangan Jepang
Namun dalam film drama NHK tampak Kaisar bersama ibunya.
Konflik antara klan menyebabkan banyak legenda dan cerita.
Kisah Kaisar Antoku dan keluarga ibunya menjadi subjek puisi epik periode Kamakura The Tale of the Heike (Heike adalah bacaan alternatif karakter Jepang untuk "House of the Taira").
Makam Antoku konon terletak di sejumlah tempat di sekitar Jepang barat, termasuk Pulau Iwo Jima, akibat penyebaran legenda tentang kaisar dan pertempuran tersebut.
Drama NHK
Di babak pertama drama Minggu (8/5/2022), Perang Genpei berkembang pesat, dan Pertempuran Yashima diceritakan oleh narasi Masami Nagasawa, dan kemudian berlanjut ke Pertempuran Dannoura.
Kaisar Antoku yang imut (diperankan Tomosaki Aizawa) tercermin dalam perahu gelap di belakangnya, berpikir bahwa Taira no Munemori (Kotaro Koizumi) "tidak lagi" bisa bertahan dalam perang.
Genji tidak bisa menghentikannya, dan para wanita dari klan Taira, termasuk biarawati peringkat kedua (Kyoko Otani), perlahan-lahan mulai menceburkan diri mereka ke laut (bunuh diri) dengan tiga jenis harta suci.