IG Zelensky Pajang Simbol SS Nazi, Penyiar Sky News Buru-buru Sudahi Wawancara Dubes Rusia
Akun IG Zelensky memposting foto seorang tentara Ukraina yang secara jelas mengenakan lencana tengkorak Wafen SS di dadanya.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Penyiar stasiun televisi Inggris Sky News buru-buru menyudahi wawancara Wakil Tetap Pertama Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy.
Peristiwa terjadi saat Polyanskiy memperlihatkan gawai tabletnya sembari menunjukkan akun Instagram Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Akun IG Zelensky memposting foto seorang tentara Ukraina yang secara jelas mengenakan lencana tengkorak Wafen SS di dadanya.
Polyanskiy membeberkan fakta itu ketika pewawancara Sky News mengatakan kepadanya pasukan Rusia di Ukraina bertindakan mencerminkan fasisme ala Nazi Jerman.
Pewawancara itu mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace yang disampaikan mengomentari perayaan Victory Day 9 Mei 2022.
Baca juga: Ben Wallace Samakan Putin dan Pejabat Militernya dengan Nazi
Baca juga: Pejabat Rusia Disiram Cat Merah di Pemakaman Tentara Soviet, Pelaku Diduga Penggemar Neo-Nazisme
Baca juga: Media Barat Kompak Tutupi Sepak Terjang Batalyon Azov Neo-Nazi Ukraina
Polyanskiy yang diberi kesempatan menjawab langsung menukas. “Apa yang dilakukan Inggris sesungguhnya telah menciptakan bencana dan mengganggu,” katanya.
“Saya akan tunjukkan satu contoh saja. Hari ini akun Instagram Presiden Zelensky memasang foto, dan apa yang bisa Anda lihat. Ini emblem. Saya coba besarkan. Anda tahu ini emblem apa?” tanya Polyanskiy.
“Ini emblem pasukan Nazi, Wafen SS Nazi Jerman. Dia (Zelensky) memposting ini. Dia sudah dihapus beberapa jam, tapi kami punya salinannya,” jelas diplomat senior ini.
Penyiar mencoba memotong penjelasan Polyanskiy, namun Polyanskiy menyergahnya. “ Jangan potong penjelasan saya,” tukasnya.
“Pasukan Totenkopf ini membunuh ribuan warga Inggris di Prancis di awal Perang Dunia II. Jadi sekarang pemerintah Inggris melindungi pemerintah Ukraina yang memamerkan simbol Nazi saat Victory Day,” katanya.
Penyiar terus berusaha keras memotong penjelasan Polyanskiy dan ia terus mengatakan wawancara harus diakhiri karena waktunya habis. Kesempatan diplomat Rusia itu akhirnya diakhiri.
Lewat kanal Telegram, Dmitri Polyanskiy kemudian menggambarkan wawancara Sky News itu menunjukkan kebebasan versi barat.
“Begitulah, kebebasan berbicara yang dikenal di Barat," sindirnya. "Sekarang mereka berpikir 100 kali sebelum mengundang diplomat Rusia dalam siaran langsung," pungkasnya.
Akun Instagram Presiden Ukraina