Intel AS Sebut Putin Siapkan Perang Panjang di Ukraina, Kemenangan di Timur Tak Akhiri Konflik
Intelijen Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempersiapkan perang panjang di Ukraina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Intelijen Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempersiapkan perang panjang di Ukraina, dengan kemenangan di timur berpotensi tidak mengakhiri konflik
Peringatan ini muncul di tengah pertempuran sengit pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah timur.
Setelah gagal menguasai ibu kota Kyiv, Moskow menarik pasukannya dan memfokuskan sasaran untuk merebut wilayah Donbass.
Direktur Intelijen Nasional AS, Avril Haines mengatakan dalam sidang komite Senat AS pada Selasa (10/5/2022) bahwa Putin masih berniat mencapai tujuan di luar Donbass.
"Kami menilai Presiden Putin sedang mempersiapkan konflik berkepanjangan di Ukraina di mana dia masih berniat untuk mencapai tujuan di luar Donbas," kata Haines di hadapan anggota parlemen.
Baca juga: Barat Tudig Rusia Terlibat dalam Serangan Siber yang Sasar Jaringan Internet Ukraina
Baca juga: Empat Gubernur Rusia Mundur Imbas Sanksi Barat yang Melumpuhkan
Dilansir Reuters, AS memiliki indikasi bahwa Rusia ingin memperpanjang jembatan darat ke wilayah Transdniestria yang memisahkan diri dari Moldova.
Namun, kata dia, pemimpin Rusia itu menghadapi ketidaksesuaian antara ambisinya dan kemampuan militer konvensional Rusia saat ini.
Menurutnya, Putin mungkin mengandalkan dukungan AS dan Uni Eropa kepada Ukraina untuk melemah karena inflasi, kekurangan pangan, dan harga energi memburuk.
Kendati demikian, Putin juga mungkin beralih ke cara yang lebih drastis selama perang Ukraina.
Moskow sebelumnya telah menegaskan hanya akan menggunakan senjata nuklir jika merasakan ancaman eksistensial ke Rusia.
Menurut laporan BBC, Direktur Badan Intelijen Pertahanan, Scott Berrier mengatakan dalam forum yang sama bahwa Rusia dan Ukraina menghadapi sedikit kebuntuan.
"Rusia tidak menang dan Ukraina tidak menang dan kami sedikit menemui jalan buntu di sini," kata Letnan Jenderal Berrier.
Dalam pertempuran terakhir, Ukraina mengklaim telah merebut kembali empat pemukiman di wilayah timur laut Kharkiv.
Cherkasy Tyshky, Ruski Tyshky, Rubizhne, dan Bayrak semuanya direbut kembali dari Rusia, klaim angkatan bersenjata Ukraina.