Kanada Selidiki Hubungan Hepatitis Akut di Wilayahnya dengan Negara Lainnya
Kanada belum memberikan informasi secara spesifik tentang berapa banyak kasus hepatitis akut yang sedang diselidiki di seluruh wilayah negara itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, OTTAWA - Badan Kesehatan Masyarakat Kanada belum memberikan informasi secara spesifik tentang berapa banyak kasus hepatitis akut yang sedang diselidiki di seluruh wilayah negara itu.
Penyelidikan ini dilakukan untuk menentukan apakah temuan tersebut terkait dengan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di tempat lainnya.
Sementara itu negara lain saat ini telah mempublikasikan semakin banyak kasus yang berpotensi terhubung.
Dikutip dari laman CBC News, Rabu (11/5/2022), ratusan penyelidikan pun kini sedang berlangsung secara global untuk menentukan akar penyebab munculnya penyakit hati yang tidak dapat di ketahui penyebabnya dan menyerang kelompok anak-anak ini.
Baca juga: Dunia Dikejutkan oleh Hepatitis Akut, Dokter Singapura: Orang Tua Tak Perlu Khawatir Berlebihan
Sebelumnya pada Jumat lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki 109 kasus yang ditemukan di berbagai negara bagian, untuk menentukan kemungkinan adanya kaitan.
14 persen dari kasus itu bahkan membutuhkan transplantasi hati, sedangkan 5 pasien meninggal karena penyakit ini.
Baca juga: WHO: Sebagian Kasus Hepatitis Akut Pada Anak Tidak Tunjukkan Gejala Demam
Perlu diketahui, hepatitis yang mengacu pada peradangan hati ini jarang terjadi pada anak-anak.
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh keluarga virus hepatitis, namun juga dapat dipicu oleh penggunaan alkohol, paparan racun atau patogen lainnya.
Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Masih Misterius, Lima Anak Teridentifikasi Mengalami Gagal Hati
Kasus-kasus yang diidentifikasi oleh pejabat kesehatan di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir tampaknya tidak memiliki penyebab yang biasa dialami pasien hepatitis pada umumnya.
Sebaliknya, para peneliti justru tengah menyelidiki teori lain, termasuk hubungan dengan infeksi dari adenovirus dan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan penyakit virus corona (Covid-19).