Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Beber Aktivitas Ilegal AS Kelola Lab Biotek di Ukraina, Clinton dan Hunter Biden Disebut   

Menurut Kirillov, politisi senior Partai Demokrat AS menjadi kepala "ideolog" dari operasi ilegal AS di biolab yang beroperasi di seluruh Ukraina.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Rusia Beber Aktivitas Ilegal AS Kelola Lab Biotek di Ukraina, Clinton dan Hunter Biden Disebut   
Andrew Harnik / POOL / AFP
Joe Biden (kiri) dilantik sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts (Kanan) saat Jill Biden memegang Alkitab, bersama dengan putra Hunter Biden dan putri Joe dan Jill Biden Ashley Biden, pada tanggal 20 Januari 2021, di US Capitol di Washington, DC. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Kepala Pasukan Pertahanan Radiasi, Kimia, dan Biologi Rusia, Igor Kirillov kembali membeber aktivitas rahasia pihak-pihak AS terkait Lab Biologis di Ukraina.

Informasi didasarkan dokumen dan barang bukti yang ditemukan Rusia setelah operasi militer khusus 24 Februari 2022.

Menurut Kirillov, sejumlah pihak di AS melakukan riset rahasia pengembangan agen senjata biologis yang berpotensi mematikan.

Termasuk penyakit yang dapat menyebar secara alami menggunakan geografi, flora, dan fauna lokal, dan menargetkan kelompok etnis tertentu.

Menurut Kirillov, politisi senior Partai Demokrat AS menjadi kepala "ideolog" dari operasi ilegal AS di biolab yang beroperasi di seluruh Ukraina.

Operasi ini melibatkan perusahaan biotek multinasional besar dalam kegiatan mereka. Penjelasan disampaikan Igor Kirrillov di Moskow, Rabu (11/5/2022) malam waktu setempat.

Baca juga: Ibu Negara AS Jill Biden Lakukan Kunjungan Mendadak ke Ukraina, Bertemu Istri Zelensky

Baca juga: Donald Trump Sebut Joe Biden Pelit, Sindir Kasus Bisnis Hunter Biden di Ukraina

Baca juga: Diplomat Rusia Desak AS Ungkap Informasi Soal Kegiatan Biolab di Ukraina

Mengutip analisis Kementerian Pertahanan Rusia, dari bukti dokumen, keuntungan yang diperoleh politisi AS untuk sektor biotek swasta membantu membayar pemilihan kembali mereka melalui sumbangan kampanye.

Berita Rekomendasi

Libatkan Yayasan Elite AS

Menurut Kirillov, cabang eksekutif AS juga telah bekerja menciptakan kerangka legislatif untuk membiayai penelitian biologi militer langsung dari anggaran federal.

Mereka menggunakan dana organisasi non-pemerintah yang ditanggung negara dan dikendalikan kepemimpinan Partai Demokrat.

Ini termasuk yayasan amal yang berafiliasi keluarga Clinton, Rockefeller, George Soros, dan Hunter Biden (putra Presiden Joe Biden).

Perusahaan besar perusahaan farmasi global telah terlibat dalam skema kemitraan publik-swasta, termasuk Pfizer, Moderna, Merck, dan Gilead biotek yang berafiliasi dengan Pentagon.

Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

"Para ahli AS sedang bekerja (di Ukraina) menguji obat-obatan baru, melewati standar keamanan internasional. Akibatnya, perusahaan-perusahaan Barat secara serius mengurangi biaya program penelitian dan memperoleh keunggulan kompetitif yang signifikan," kata pejabat itu.

Menurut Kirillov, struktur negara Ukraina juga terlibat dalam kegiatan biologis militer yang didanai dan terorganisir AS di negara mereka.

Tugas utama Kiev adalah menyembunyikan kegiatan ilegal, melakukan uji lapangan dan klinis dan menyediakan biomaterial yang diperlukan.

Pada 2020, Kirillov mengatakan, upaya telah dilakukan untuk menginfeksi penduduk permukiman Stepovoye di Republik Rakyat Lugansk dengan jenis tuberkulosis yang resistan terhadap berbagai obat.

Upaya infeksi menggunakan uang kertas palsu yang terkontaminasi agen penyebab penyakit dan menyebar di kalangan pemuda setempat.

Eksperiman Pasien RSJ Kharkov

Selain itu, Kirillov menjelaskan, agensinya telah menerima informasi yang merinci eksperimen Pentagon pada warga negara Ukraina di Rumah Sakit Jiwa No 1 di Desa Strelechie, wilayah Kharkov.

Penelitian menargetkan pasien pria berusia 40-60 tahun dengan tingkat kelelahan fisik yang tinggi, dan diawasi seorang warga negara AS.

Operasi militer Rusia di Ukraina kata Igor Kirillov, telah menghentikan penyebaran aktivitas militer AS di Ukraina, dan menghentikan eksperimen kriminal ini pada penduduk sipil.

Dalam kasus penelitian yang berlangsung di rumah sakit jiwa Kharkov, spesialis Barat dievakuasi pada Januari 2022, dan peralatan serta persiapan farmasi yang terlibat dipindahkan ke Ukraina barat.

Spesialis Polandia juga telah bekerja dengan biolab Ukraina, kata Kirillov, mengutip dokumen yang merinci pekerjaan Institut Kedokteran Hewan Polandia dan Institut Peringatan Battelle AS.

Lembaga ini menjadi kontraktor Pentagon, pada penelitian yang menilai ancaman epidemiologis dan penyebaran virus rabies di Ukraina.

"Selain itu, bukti dokumenter telah diperoleh tentang pendanaan Polandia untuk Universitas Kedokteran Lvov, yang mencakup peserta dalam proyek biologi militer AS - Institut Epidemiologi dan Kebersihan,” tambahnya.

Militer Jerman pun juga telah terlibat dalam penelitian di Ukraina, kata Kirillov, mengutip dokumen yang menunjukkan Institut Mikrobiologi Bundeswehr telah mengambil sekitar 3.500 sampel serum darah dari 25 wilayah Ukraina.

Sampel dibawa ke Jerman antara 2016 dan 2019. Pejabat itu mengatakan institut itu sebenarnya tidak dikenal meminati penelitian biomaterial. Ini menimbulkan pertanyaan tentang tujuan yang dikejar Angkatan Bersenjata Jerman.

Masih menurut Kirillov, Kementerian Pertahanan Jerman bersama Institut Mikrobiologi yang berbasis di Munich, Institut Robert Koch yang berbasis di Berlin, Institut Loffler di Greifswald, dan Institut Kedokteran Tropis Nocht di Hamburg juga berpartisipasi dalam kegiatan penelitian biologi di Ukraina.

Sampel Mariupol Sebagian Dipulihkan

Penyelidikan Rusia terhadap sampel dari laboratorium hewan di Mariupol telah menyimpulkan mereka mungkin juga terlibat dalam kegiatan penelitian biologi yang dipimpin AS yang lebih luas.

Kirillov menunjuk keberadaan patogen yang tidak seperti biasanya penyakit hewan, seperti demam tifoid, demam paratifoid, dan gangren gas di laboratorium.

Bagian dari koleksi sampel laboratorium dihancurkan pada 25 Februari, tetapi karena terburu-buru, beberapa di antaranya telah diawetkan secara utuh, dan sekarang sedang dianalisis oleh Rusia.

"Untuk memastikan keamanan dan penyimpanan yang aman, spesialis Rusia mengekspor 124 strain dan telah mengatur studi mereka," kata Kirillov.

Petugas itu juga mengungkapkan bahwa spesialis Rusia telah melakukan pemeriksaan langsung di dua laboratorium biologi di Mariupol.

Bukti telah diperoleh tentang penghancuran darurat dokumen yang mengonfirmasi pekerjaan mereka dengan militer AS.

Analisis awal dari dokumentasi yang masih ada menunjukkan Mariupol digunakan sebagai pusat regional untuk pengumpulan dan sertifikasi patogen kolera, dengan sampel dikirim ke Pusat Kesehatan Masyarakat di Kiev, yang mentransfer materi ke AS.

Kirillov menekankan informasi yang terus dikumpulkan dan dianalisis Kementerian Pertahanan Rusia menimbulkan keraguan Ukraina tidak memiliki kemampuan mengembangkan senjata biologis.

Kemungkinan Provokasi WMD

Kepala Pasukan RCB itu juga menunjukkan Moskow memiliki informasi intelijen terkait persiapan kemungkinan provokasi yang melibatkan senjata pemusnah massal di Ukraina.

Gaya itu dipakai untuk nantinya menuduh militer Rusia menggunakan senjata tersebut di sepanjang skenario ala Suriah, di mana bukti yang diperlukan dibuat dan para pelaku ditunjuk sebelumnya.

Salah satu bukti yang menunjukkan kemungkinan besar provokasi semacam itu terjadi adalah permintaan Kiev dalam sebuah surat kepada pejabat Uni Eropa untuk peralatan pelindung bahan kimia beracun dan agen biologis.

Pasokan obat toksisitas organofosfat ke Ukraina juga menjadi perhatian militer Rusia, kata perwira itu, dengan menunjukkan pada bulan-bulan pertama 2022, lebih dari 220.000 ampul atropin, serta obat-obatan untuk perawatan dan desinfeksi setelah serangan kimia, telah dikirim ke Ukraina oleh AS.

Selain itu, kata Kirillov, 10 drone lagi yang dilengkapi dengan wadah 30 liter dan peralatan penyemprotan ditemukan di kota Kakhovka, wilayah Kherson pada akhir April. Tiga lainnya dengan peralatan serupa ditemukan di wilayah Kherson pada Maret.

Pasukan RCB Kirillov telah menghabiskan lebih dari dua bulan untuk menyelidiki dan melaporkan aktivitas biologis militer yang disponsori AS yang berlangsung di 30 fasilitas terpisah di seluruh Ukraina setidaknya sejak 2005.

Pejabat dan media Barat sebagian besar telah menolak informasi yang diberikan sebagai teori konspirasi.

Namun, Wakil Menteri Luar Negeri Victoria Nuland mengakui pada sidang Senat pada Maret "fasilitas penelitian biologis" sebenarnya ada di negara Eropa Timur.

AS juga sedang "bekerja dengan" Ukraina untuk memastikan bahan-bahan ini "tidak jatuh ke tangan pasukan Rusia".

Investigasi beberapa media barat yang melakukan penelitian mandiri, mengkonfirmasi rincian tuduhan Kementerian Pertahanan Rusia.

Di antaranya peran Hunter Biden ketika mengamankan jutaan dolar dalam pendanaan untuk kontraktor AS yang bekerja di Ukraina.

Kasus Hunter Biden diungkap Presiden Donald Trump, sempat diusut Kejaksaan Agung AS, namun tidak jelas setelah Joe Biden berkuasa.

Hunter Biden diketahui memiliki bisnis besar di Ukraina, dan ayahnya pernah dituduh memberikan fasilitas menggunakan kekuasaan saat ia menjabat Wapres Barrack Obama.(Tribunnew.com/Sputniknews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas