UPDATE Invasi Rusia Hari ke-78: Wilayah yang Dikuasai Rusia di Kherson Berencana Meminta Pencaplokan
Sejumlah peristiwa terjadi hingga kini, di antaranya wilayah yang dikendalikan Rusia di Kherson berencana meminta pencaplokan oleh Moskow.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia di Ukraina telah memasuki hari ke-78, Kamis (12/5/2022).
Sejumlah peristiwa terjadi hingga kini, di antaranya wilayah yang dikendalikan Rusia di Kherson berencana meminta pencaplokan oleh Moskow.
Selengkapnya, berikut sejumlah peristiwa yang terjadi, seperti dikutip The Guardian.
- Pemerintah yang dikendalikan Rusia di kota Kherson, Ukraina mengatakan pihaknya berencana untuk meminta pencaplokan oleh Moskow.
Langkah ini sekaligus akan mengkonfirmasi pendudukan permanen Kremlin atas wilayah Ukraina yang diserang sejak 24 Februari lalu.
Kyiv mengatakan Moskow berencana untuk mengadakan referendum palsu tentang kemerdekaan atau pencaplokan.
Kremlin menjawab bahwa terserah penduduk yang tinggal di wilayah tersebut untuk memutuskan apakah mereka ingin bergabung dengan Rusia atau tidak.
Meski begitu, keputusan apa pun harus memiliki dasar hukum.
Baca juga: Terekam Kamera! Video Detik-detik Tentara Rusia Tembak Mati 2 Warga Ukraina dari Belakang
Baca juga: Ukraina Siap Gelar Sidang Kejahatan Perang atas Invasi Rusia
- Pasukan Rusia dan Ukraina tampaknya akan menghadapi jalan buntu yang melelahkan di timur Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy memang mengklaim bahwa serangan balasan Ukraina di sekitar Kharkiv dan di tempat lain berhasil mendorong mundur pasukan Rusia.
Namun, keberhasilan Ukraina itu tampaknya terbatas untuk saat ini di sisi timur laut dan barat daya dari garis depan sejauh 300 mil.
- Ukraina mengklaim telah merebut kembali Pytomnyk, sebuah desa di utara Kharkiv, sekitar setengah jalan ke perbatasan Rusia.
"Pasukan pendudukan bergerak ke mode pertahanan untuk memperlambat laju serangan pasukan kami," kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina dalam laporan terbarunya.
"Pemukiman Pytomnyk ... dibebaskan."