Taliban Larang Pria dan Wanita Makan Bersama di Restoran Kota Herat, Termasuk Suami Istri
Taliban mengatakan bahwa pria dan wanita di kota Herat Afghanistan dilarang makan bersama atau berjalan-jalan di taman, termasuk pasangan suami istri.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Taliban memperketat aturan pemisahan gender di kota Herat, Afghanistan barat.
Pihak berwenang Taliban mengatakan bahwa pria dan wanita dilarang makan bersama atau berjalan-jalan di taman.
Pembatasan baru tersebut menyusul perintah pekan lalu bagi perempuan di seluruh Afghanistan untuk sepenuhnya menutupi ketika di depan umum dan tampaknya sinyal pengetatan cengkeraman kekuasaan Taliban.
Mengutip Al Jazeera, Riazullah Seerat, seorang pejabat Taliban di Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di Herat, mengatakan pada Kamis (12/5/2022), pihak berwenang telah menginstruksikan bahwa pria dan wanita dipisahkan di restoran.
Pemilik restoran telah diperingatkan secara lisan bahwa aturan itu berlaku "bahkan jika mereka adalah suami dan istri".
Baca juga: Bagaimana Taliban Kebiri Hak Perempuan di Afganistan
Baca juga: Siapa Sosok Shireen Abu Akleh Jurnalis Aljazera Palestina yang Ditembak Sniper Israel di Jenin?
Pejabat Taliban juga mengatakan kantornya telah mengeluarkan dekrit bahwa taman umum Herat harus dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.
Pria dan wanita hanya diizinkan untuk mengunjungi taman pada hari yang berbeda.
"Kami telah memberitahu perempuan untuk mengunjungi taman pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu," katanya.
“Hari-hari lainnya disimpan untuk pria yang dapat berkunjung untuk bersantai dan berolahraga.”
Wanita yang ingin berolahraga pada hari-hari itu harus mencari tempat yang aman atau melakukannya di rumah mereka, tambahnya.
Safiullah, seorang manajer restoran yang, seperti banyak orang Afghanistan, hanya menggunakan satu nama, membenarkan bahwa dia telah menerima diktat kementerian.
“Kami harus mengikuti perintah, tetapi itu berdampak sangat negatif pada bisnis kami,” kata Safiullah,
Safiullah menambahkan bahwa jika larangan terus berlanjut, dia akan terpaksa memecat anggota stafnya.
Seorang wanita Afghanistan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan seorang manajer menyuruh dia dan suaminya untuk duduk secara terpisah di sebuah restoran pada hari Rabu.