Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Filsafat Ini Ulas Bagaimana Teori Pergantian Ras Inspirasi Pembunuhan Massal

Payton L Gendron menembak mati 10 orang warga kulit hitam New York atas dasar motif kebencian rasial.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Pakar Filsafat Ini Ulas Bagaimana Teori Pergantian Ras Inspirasi Pembunuhan Massal
Twitter
Payton L Gendron pelaku penembakan massal di Tops Supermarket Buffalo New York, Sabtu (1/5/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Pakar Universitas Yale, Jason Stanley menelaah mengapa “White Replacement Theory” atau teori supremasi ras terus menginspirasi pembunuhan massal di berbagai tempat.

Ahli filsafat dan penulis buku “Bagaimana Fasisme Bekerja” mengatakan, pembunuhan massal oleh Payton F Grendon di Buffalo, New York, bukan aksi di ruang hampa.

Artikel yang ditulis Jason Stanley dipublikasikan Senin (16/5/2022) di Guardian.co.uk. Ia menyebut seorang penyiar televisi beken di Amerika ikut menyuburkan paham ini.

“Ideologi yang dulunya pinggiran ini, yang merupakan jantung dari Nazisme, telah mendapatkan daya tarik arus utama sebagian berkat orang-orang seperti Tucker Carlson di Fox News,” kata Jason.

Baca juga: Fakta-fakta Penembakan Massal di Supermarket New York: Jumlah Korban, Identitas Pelaku hingga Motif

Baca juga: Siapakah Payton L Gendron, Penembak Massal di New York yang Pasang Lambang Black Sun Nazi?

Baca juga: Presiden AS Joe Biden akan Terbang ke Buffalo, Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Massal

Pada Sabtu (14/5/2022), Payton Gendron yang berusia 18 tahun memarkir mobilnya di depan pintu masuk Supermarket Tops di lingkungan komunitas warga kulit hitam di Buffalo, New York.

Keluar dari mobil mengenakan baju taktikal dan rompi antipeluru dan memegang senapan serbu, dia menembak dan membunuh seorang karyawan wanita di depan toko.

Seorang pria yang mengemas bahan makanan ke bagasi mobilnya juga didor. Setelah memasuki toko, dia membunuh penjaga toko yang mengjalangi jalannya.

Berita Rekomendasi

Hingga akhir aksinya, dia telah menembak 13 orang, membunuh 10 dari mereka secara keji. Tidak hanya sekali tembak, tapi beberapa diulang di titik-titik mematikan.

Sebelas orang yang dia tembak berkulit hitam, dan dua berkulit putih. Seperti yang dijelaskan dalam manifesto yang ditinggalkannya, aksi ini sepenuhnya direncanakan.

Kebencian Ras Terhadap Warga Lain

Tujuan pertama yang tercantum dalam manifestonya adalah untuk "membunuh sebanyak mungkin orang kulit hitam”.

Gendron adalah seorang perencana yang cermat. Dia menyiarkan langsung pembantaiannya, dan video dimulai saat dia mengikuti detil awal rencana yang dia paparkan dalam manifesto.

Tapi manifesto – yang dimaksudkan untuk menginspirasi dan menginstruksikan serangan berikutnya – juga menguraikan ideologi yang mengilhami pembunuhan.

Gendron dimotivasi versi klasik “White Replacement Theory”, pandangan yang menyatakan komplotan rahasia elite global sedang mencoba untuk menghancurkan negara-negara kulit putih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas