Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Penembakan di Supermarket AS Sempat Lakukan Survei Sebelum Kejadian, Menyamar Jadi Tunawisma

Remaja yang membunuh 10 orang di sebuah supermarket di New York sempat melakukan "pengintaian" sehari sebelum melakukan serangan bersenjata

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Pelaku Penembakan di Supermarket AS Sempat Lakukan Survei Sebelum Kejadian, Menyamar Jadi Tunawisma
HANDOUT / ERIE COUNTY DISTRICT ATTORNEY / AFP
Foto milik Kantor Kejaksaan Distrik Erie County yang diterima pada 15 Mei 2022, menunjukkan Payton S. Gendron setelah didakwa membunuh sepuluh orang dan melukai tiga orang dalam penembakan massal di sebuah supermarket di Buffalo, Negara Bagian New York pada 14 Mei 2022. 

"Dan dia akan menerima bantuan pemasyarakatan dan bantuan mental yang dibutuhkan."

Presiden AS Joe Biden akan Terbang ke Buffalo, Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Massal

Presiden AS, Joe Biden, akan melakukan perjalanan ke Buffalo, New York, pada hari Selasa (17/5/2022) untuk bertemu dengan keluarga korban penembakan massal di Supermarket Tops.

Mengutip CNN.com, Biden mengatakan kepada wartawan Minggu pagi bahwa dia belum berbicara dengan keluarga korban.

Ia tengah "berusaha menyusun jadwal" untuk melakukan perjalanan ke daerah tersebut.

Ia juga berbicara melalui telepon dengan Gubernur Demokrat New York Kathy Hochul.

Biden menyatakan belasungkawa untuk keluarga korban selama konferensi pers hari Minggu di National Peace Officers Memorial Service.

Baca juga: Berita Foto : Penembakan di Buffalo AS, 10 Orang Tewas

Baca juga: Fakta-fakta Penembakan Massal di Supermarket New York: Jumlah Korban, Identitas Pelaku hingga Motif

Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan selama Layanan Peringatan Petugas Perdamaian Nasional di US Capitol di Washington, DC, pada 15 Mei 2022.
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan selama Layanan Peringatan Petugas Perdamaian Nasional di US Capitol di Washington, DC, pada 15 Mei 2022. (Stefani Reynolds / AFP)
Berita Rekomendasi

"Kami masih mengumpulkan fakta, tetapi Departemen Kehakiman telah menyatakan secara terbuka bahwa mereka sedang menyelidiki masalah ini sebagai kejahatan rasial, tindakan supremasi kulit putih yang bermotivasi rasial, dan ekstremisme kekerasan."

"Seperti yang mereka lakukan, kita semua harus bekerja sama untuk mengatasi kebencian yang tetap menjadi noda di jiwa Amerika."

"Hati kita berat sekali lagi, tapi tekad kita tidak boleh goyah," kata Biden.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas